Konten dari Pengguna

Cerita Rakyat Nusantara Singkat tentang Malin Kundang dari Sumatera Barat

Berita Terkini
Penulis kumparan
30 Januari 2023 19:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 11 Maret 2023 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang tua yang menceritakan cerita rakyat Nusantara. Foto: Unsplash/Picsea
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang tua yang menceritakan cerita rakyat Nusantara. Foto: Unsplash/Picsea
ADVERTISEMENT
Cerita rakyat merupakan sebuah cerita dari masyarakat sebuah daerah yang sudah ada sejak zaman dahulu yang diperkenalkan kepada generasi berikutnya. Di Indonesia sendiri memiliki banyak sekali banyak cerita rakyat, salah satunya adalah cerita rakyat Nusantara tentang Malin Kundang dari Sumatera utara.
ADVERTISEMENT
Dengan cerita rakyat, orang tua dapat membacakan kepada anak sebelum tidur. Sehingga, anak dapat tumbuh dengan pintar dan dapat mengambil nilai-nilai yang ada di dalam cerita rakyat.

Cerita Rakyat Nusantara Singkat tentang Malin Kundang dari Sumatera Barat

Ilustrasi cerita Malin Kundang yang terinspirasi dari Pantai Air Manis, Padang. Foto: Unsplash/Corbett Campbell
Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Malin Kundang sendiri mengisahkan seorang anak yang durhaka dan dikutuk menjadi batu.
Kisah ini sendiri terinspirasi dari sebuah batu karang di Pantai Air Manis, Padang. Batu tersebut berbentuk pecahan kapal dan seseorang yang disebutkan sebagai Malin Kundang, dalam posisi tertelungkup di pesisir. Bongkahan batu menggambarkan akhir hidup tokoh Malin Kundang, saudagar yang saat kedatangannya ke kampung halaman mendapat kutukan karena menolak mengakui ibunya.
ADVERTISEMENT
Adapun cerita singkat tentang Malin Kundang yang dikutip dari buku Cerita Rakyat Nusantara oleh Faulina Rahma (2021).
ADVERTISEMENT
Cerita rakyat Malin Kundang di atas bisa Anda bacakan kepada anak sebelum tidur. Selain itu, Anda dapat mengajari anak untuk tidak durhaka agar tidak mendapatkan kesengsaraan yang akan menimpanya suatu saat nanti.(MZM)