Ciri Khas Museum Sangiran beserta Koleksi yang Ada di Dalamnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2023 20:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ciri Khas Museum Sangiran. Foto: dok. Unsplash/Kevin Rein Bantang
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ciri Khas Museum Sangiran. Foto: dok. Unsplash/Kevin Rein Bantang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciri khas Museum Sangiran menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi situs bersejarah. Selain dikenal sebagai situs bersejarah, museum Sangiran juga dijadikan sebagai media edukasi bagi masyarakat khususnya tentang perkembangan manusia.
ADVERTISEMENT
Museum Sangiran bahkan disebut sebagai situs bersejarah yang sangat penting dalam peradaban ilmu pengetahuan khususnya mengenai manusia purba.

Ciri Khas Museum Sangiran beserta Koleksinya

Ilustrasi Ciri Khas Museum Sangiran. Foto: dok. Unsplash/Adam Mathieu
Mengutip dari buku berjudul Prasejarah Indonesia, Arfan Diansyah, dkk (2019: 122), ditinjau dari aspek paleoantropologis, paleontologist, arkeologis, maupun geologis, Museum Sangiran merupakan situs manusia purba dari kala Pleistosen yang paling lengkap di Indonesia, bahkan Asia.
Museum Sangiran memiliki ciri khas yang membuat banyak wisatawan tertarik mengunjunginya. Ciri khas Museum Sangiran terletak pada koleksi fosil yang berasal dari wilayah Sangiran.
Selain itu, Museum Sangiran menyimpan koleksi benda-benda purbakala yang tersimpan di dua tempat, yaitu di ruang pamer yang menyimpan koleksi sebanyak 2.931 buah koleksi dan di ruang penyimpanan khusus yang menyimpan koleksi sebanyak 10.875.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah sederet koleksi yang terdapat di Museum Sangiran:
Selain memiliki koleksi terkait manusia purba, Museum Sangiran juga memiliki ciri khas berupa lokasinya yang dilalui oleh sungai yang indah yaitu Kali Cemoro. Sungai ini bermuara di Bengawan Solo. hal tersebut tentu jarang ditemukan pada museum pada umumnya yang ada di Indonesia.
Di dalam situs Sangiran terdapat lapisan tanah tua berfosil yang dianggap sebagai laboratorium alam yang sangat langka di dunia. Para ahli menilai Sangiran sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia dan dipakai sebagai tolok ukur kajian proses evolusi manusia dan lingkungan purbanya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadikan Sangiran ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site) oleh UNESCO pada 5 Desember 1996. Museum Sangiran terletak di antara Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Museum ini memiliki luas 59,21 kilometer persegi.
Pemaparan mengenai ciri khas Museum Sangiran ini dapat diketahui untuk memperluas wawasan khususnya mengenai situs warisan dunia di Indonesia. (DAP)