Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Nama Pemberi Patung Arca Gajah di Depan Museum Nasional dan Asal-Usulnya
2 Juli 2023 20:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemberian siapakah patung arca gajah yang terdapat di depan Museum Nasional? Saat mengunjungi Museum Nasional di Jakarta, terdapat sebuah patung gajah yang ikonik. Adanya patung tersebut membuat ia disebut sebagai “Gedung Gajah” atau “Museum Gajah”.
ADVERTISEMENT
Patung gajah yang ada di depan Museum Nasional ternyata menyimpan sejarahnya tersendiri. Bagaimana asal-usul patung gajah tersebut?
Asal-Usul Patung Gajah di Depan Museum Nasional
Masyarakat Indonesia khususnya Jakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan Museum nasional. Museum Nasional terletak di jalan Medan Merdeka Barat 12, DKI Jakarta. Museum ini sangat terkenal karena menyimpan berbagai benda bersejarah.
Tak hanya itu, museum ini juga terkenal karena di bagian depan terpampang patung gajah yang cukup besar. Mengutip buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran, Salasi (2020), patung diartikan juga sebagai plastik art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik).
ADVERTISEMENT
Bahan dasar patung sangat bermacam-macam, contohnya adalah kayu, batu, logam, atau tanah liat. Sementara patung gajah yang ada di depan Museum Nasional berbahan dasar perunggu.
Nama Pemberi Patung Arca Gajah di Depan Museum Nasional
Lantas pemberian siapakah patung arca gajah yang terdapat di depan Museum Nasional ? Patung gajah perunggu yang terletak di halaman depan museum tersebut adalah hadiah dari Raja Siam (Thailand).
Raja tersebut bernama Chulalongkorn atau Rama V. Beliau melakukan kunjungan ke Hindia Belanda pada tanggal 9 maret hingga 15 April 1871. Sementara di Batavia (jakarta), ia singgah selama lima hari, tepatnya pada tanggal 27 Maret hingga 1 April 1871.
Konon, Raja Chulalongkorn saat mengunjungi Hindia Belanda dan Singapura merasa senang. Hal itu karena ia merasa mendapatkan sambutan yang hangat. Saat kembali ke negara asalnya, Raja Chulalongkorn kemudian memerintahkan untuk membuat dua buah patung gajah.
ADVERTISEMENT
Dua patung gajah tersebut adalah hadiah untuk Hindia Belanda dan juga Singapura. Hewan yang dipilih untuk menjadi patung adalah gajah. Sebab, gajah dianggap sebagai representasi kesucian serta simbol keluarga kerajaan Siam (Thailand).
Jadi jawaban untuk “pemberian siapakah patung arca gajah yang terdapat di depan Museum Nasional?” adalah Raja Chulalongkorn dari kerajaan Siam. Ternyata patung gajah tersebut memiliki sejarah yang cukup panjang. (FAR)