Konten dari Pengguna

Contoh Cerita Hikayat Si Miskin dan Nilai-Nilai yang Terkandung di Dalamnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
20 Juli 2023 19:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Cerita Hikayat Si Miskin, Sumber: Unsplash/Marco VDM.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Cerita Hikayat Si Miskin, Sumber: Unsplash/Marco VDM.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hikayat Si Miskin adalah salah satu cerita dalam kumpulan Hikayat Seribu Satu Malam (The Book of One Thousand and One Nights). Contoh cerita Hikayat Si Miskin memberikan banyak pelajaran bagi yang membacanya.
ADVERTISEMENT
Hikayat adalah jenis karya sastra lama yang ditulis dalam bentuk prosa dan berisi cerita, nilai-nilai moral, serta silsilah tokoh-tokoh yang bersifat imajinatif, berhubungan dengan agama, sejarah, biografi, atau merupakan kombinasi dari berbagai aspek tersebut.

Contoh Cerita Hikayat Si Miskin

Ilustrasi Contoh Cerita Hikayat Si Miskin, Sumber: Unsplash/fstop123.
Dikutip dari buku Konsep Dasar Kesusastraan: Paling Mutakhir, Rian Damariswara, M.Pd (2018: 87), biasanya hikayat menggunakan bahasa yang sulit dipahami seperti Hikayat Si Miskin. Berikut adalah contoh cerita Hikayat Si Miskin dan nilai-nilai yang ada di dalamnya:
Pada suatu masa, Batara Indera mengeluarkan sumpah yang mengakibatkan seorang raja dan permaisurinya diusir dari kerajaan dan hidup sengsara. Raja yang dijuluki Si Miskin dan permaisurinya hidup sebagai orang miskin. Mereka sering diusir dan dianiaya oleh penduduk setiap kali mencari tempat tinggal.
ADVERTISEMENT
Ketika permaisuri mengandung tiga bulan, ia mendambakan buah mangga dan mempelam milik raja. Meskipun Si Miskin awalnya menolak, ia akhirnya memenuhi permintaan istrinya dan mencarikan buah-buahan tersebut. Namun, pemberian yang diberikan oleh penduduk ditolak.
Si Miskin akhirnya berhadapan dengan raja untuk memohon buah mangga dan mempelam. Setelah mendapatkan buah tersebut, ia membawa pulang dan memberikannya pada permaisurinya. Setelah kelahiran putra pertama mereka, yang bernama Marakarma, hidup mereka berubah.
Suatu hari, Si Miskin menemukan sebuah kotak berisi emas yang tidak akan habis sampai kepada anak cucunya. Dengan takdir Allah, sebuah kerajaan baru terbentuk dengan Si Miskin sebagai Maharaja Indera Angkasa dan istrinya sebagai Ratna Dewi. Mereka memiliki dua anak, Marakarma dan Nila Kesuma, yang tumbuh menjadi anak yang cantik dan tampan.
ADVERTISEMENT
Namun, iri dengan kesuksesan Si Miskin, Maharaja Indera Dewa melakukan tindakan jahat dengan menyuruh para ahli nujum untuk meramalkan bahwa anak-anak Si Miskin akan mendatangkan celaka bagi kerajaannya. Marakarma dan Nila Kesuma kemudian diusir dan negeri Puspa Sari mereka hancur terbakar.
Marakarma dan Nila Kesuma terpisah dan mengalami banyak kesulitan. Marakarma bertemu dengan Cahaya Chairani, sedangkan Nila Kesuma menjadi istri putera mahkota di Palinggam Cahaya.
Cerita ini berlanjut dengan perjalanan Marakarma dan Cahaya Chairani yang berusaha melarikan diri dari tempat raksasa dengan kapal. Namun, Marakarma dijatuhkan ke laut dan diselamatkan oleh Nenek Kebayan. Setelah menemukan Nila Kesuma, Marakarma mencari orang tuanya yang kembali hidup dalam kemiskinan.
Dengan kekuatan sakti, Marakarma menciptakan kembali Kerajaan Puspa Sari dan mengalahkan negeri Antah Berantah. Akhirnya, Marakarma menjadi raja di Palinggam Cahaya setelah menggantikan mertuanya, Maharaja Malai Kisna.
ADVERTISEMENT

Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerita

Ilustrasi Contoh Cerita Hikayat Si Miskin, Foto: Unsplash/kali9.
Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Hikayat Si Miskin:

Nilai Moral

Nilai Religius

Memiliki sebuah sikap untuk percaya kepada Tuhan dan meyakini bahwa Dia yang akan menentukan nasib tiap-tiap manusia.

Nilai Sosial

Demikian uraian mengenai contoh cerita Hikayat Si Miskin dan nilai-nilainya. Setiap cerita akan memberikan pesan atau amanat bagi pembacanya. (Umi)