Konten dari Pengguna

Contoh Keberagaman Kepribadian di Lingkungan Sekitar

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Agustus 2024 21:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sebutkan Contoh Keberagaman Kepribadian, Foto: Unsplash/Paper Trident.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sebutkan Contoh Keberagaman Kepribadian, Foto: Unsplash/Paper Trident.
ADVERTISEMENT
Setiap orang tentu memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Sifat alamiah manusia ini didapatkan dari cara berpikir ketika mengalami sesuatu dan membentuk keperibadiannya. Sebutkan contoh keberagaman kepribadian!
ADVERTISEMENT
Salah satu kepribadian tersebut adalah esktrovert. Orang dengan kepribadian ini biasanya lebih senang berinteraksi dengan orang lain.

Sebutkan Contoh Keberagaman Kepribadian! Ini Jawabannya

Ilustrasi Sebutkan Contoh Keberagaman Kepribadian, Foto: Unsplash/witsarut sakorn.
Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Tim Tunas Karya Guru (2014: 47), keberagaman karakteristik individu dapat berdampak positif dan berdampak negatif dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan kepribadian. Lantas, apa itu kepribadian?
Kepribadian adalah serangkaian ciri, sifat, dan pola perilaku yang konsisten yang membentuk cara seseorang berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan dunia sekitar.
Kepribadian mencakup aspek emosional, perilaku, dan kognitif dari seseorang, yang terbentuk dari kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup. Sebutkan contoh keberagaman kepribadian! Berikut adalah jawabannya.

1. Kepribadian Ekstrovert vs. Introvert

Individu ekstrovert cenderung lebih energik dalam interaksi sosial. Mereka menikmati berkomunikasi dengan orang lain, merasa nyaman dalam keramaian, dan sering kali menjadi pusat perhatian.
ADVERTISEMENT
Mereka biasanya berpikir dengan berbicara dan senang dengan aktivitas yang melibatkan banyak orang.
Sebaliknya, individu introvert cenderung lebih pendiam dan reflektif. Mereka lebih suka berinteraksi dalam kelompok kecil atau secara individu. Mereka membutuhkan waktu sendirian untuk mengisi ulang energi setelah berinteraksi dengan banyak orang.

2. Kepribadian Sensing vs. Intuitive (S-N)

Orang dengan preferensi sensing cenderung fokus pada fakta, detail, dan pengalaman nyata. Mereka lebih suka informasi yang konkret dan praktis, serta cenderung mengandalkan indra mereka dalam memahami dunia.
Orang dengan preferensi intuitive lebih tertarik pada ide-ide abstrak, konsep-konsep baru, dan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin belum terjadi.
Mereka cenderung memikirkan masa depan dan lebih fokus pada gambaran besar daripada detail.

3. Kepribadian Thinking vs. Feeling (T-F)

Individu yang cenderung berpikir (thinking) mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisis objektif. Mereka lebih fokus pada fakta dan mencari solusi yang paling masuk akal, sering kali tanpa terlalu mempertimbangkan perasaan orang lain.
ADVERTISEMENT
Individu dengan preferensi feeling cenderung membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai pribadi dan bagaimana keputusan tersebut akan mempengaruhi orang lain.
Mereka lebih mempertimbangkan perasaan dan hubungan interpersonal dalam proses pengambilan keputusan.

4. Kepribadian Judging vs. Perceiving (J-P)

Individu dengan preferensi judging lebih suka memiliki rencana dan struktur yang jelas. Mereka cenderung mengorganisir waktu dan aktivitas mereka dengan baik, serta merasa nyaman ketika segalanya berjalan sesuai rencana.
Sebaliknya, individu yang cenderung perceiving lebih fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Mereka lebih suka tetap spontan dan menunda keputusan sampai semua informasi tersedia.

5. Kepribadian Stabil vs. Neurotik

Orang dengan kepribadian yang stabil cenderung memiliki emosi yang terkendali, mampu menghadapi stres dengan baik, dan jarang merasa cemas atau depresi. Mereka cenderung optimis dan memiliki pandangan yang positif terhadap kehidupan.
ADVERTISEMENT
Individu dengan kecenderungan neurotik lebih rentan terhadap stres, kecemasan, dan emosi negatif. Mereka mungkin sering merasa cemas, mudah marah, atau mudah merasa tidak aman dalam berbagai situasi.

6. Kepribadian Dominan vs. Patuh

Individu yang dominan biasanya memiliki keinginan yang kuat untuk memimpin dan mengendalikan situasi. Mereka cenderung asertif, kompetitif, dan kadang-kadang agresif dalam mencapai tujuan mereka.
Orang yang patuh lebih cenderung menghindari konflik, mengikuti peraturan, dan menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain. Mereka cenderung lebih kooperatif dan mengutamakan harmoni dalam interaksi sosial.

7. Kepribadian Optimis vs. Pesimis

Orang yang optimis cenderung melihat sisi positif dari situasi dan yakin bahwa hal-hal baik akan terjadi. Mereka lebih cenderung memandang masa depan dengan harapan dan percaya diri.
Sebaliknya, individu yang pesimis lebih cenderung fokus pada potensi masalah dan kesulitan. Mereka mungkin merasa kurang yakin tentang masa depan dan cenderung bersikap hati-hati atau bahkan skeptis terhadap perubahan.
ADVERTISEMENT
Itulah jawaban soal “Sebutkan contoh keberagaman kepribadian!”. Memahami kepribadian ini sangat penting agar dapat mengenali diri sendiri dan orang lain dengan lebih mudahh. (Umi)