Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan dan Pengertiannya

Ilustrasi Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan adalah, Foto Pexels Christina Morillo

Tata krama adalah hal yang penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari, seperti dalam komunikasi lisan. Salah satu contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan adalah tidak mendominasi.

Namun, apa sebenarnya tata krama itu? Lalu, apa contoh penerapan tata krama lainnya dalam berkomunikasi lisan? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Contoh Penerapan Tata Krama dalam Bersikap yang Penting untuk Dilakukan

Pengertian Tata Krama

Berdasarkan buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah oleh H. Aminudin dan Harjan Syuhada (2021:152), tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat. Tata krama sering pula dinamakan etiket

Tata krama bisa berbentuk aturan yang tertulis maupun tak tertulis. Meskipun ada yang tak tertulis, namun tetap tata krama tersebut sudah dipatuhi oleh masyarakat secara turun temurun sehingga kita juga harus mematuhinya.

Tata krama muncul dari nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Memang nilai-nilai ini bisa bersifat subjektif atau berbeda-beda di masing-masing daerah. Namun ada juga tata krama yang memang berlaku di masyarakat secara umum.

Ilustrasi Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan adalah, Foto Pexels Christina Morillo

Banyak hal di kehidupan sehari-hari yang memerlukan tata krama agar kehidupan dapat berjalan secara harmonis dan damai. Salah satunya adalah ketika kita berkomunikasi lisan yang akan dibahas di bawah ini.

Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan

Telah disinggung di atas bahwa salah satu contoh penerapan tata krama saat berbicara adalah tidak mendominasi. Dengan begitu, kita bisa memberi orang lain kesempatan untuk berbicara. Selain itu, ada juga contoh penerapan tata krama lainnya, yaitu:

Demikian pengertian dan contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan. Kita juga bisa menggunakan gestur tubuh jika diperlukan agar lawan bicara dapat memahami maksud kita dengan lebih jelas. (LOV)