Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Contoh Soal Penjumlahan Vektor Metode Jajar Genjang dan Kunci Jawabannya
11 Februari 2022 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 10 Juni 2022 12:24 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam buku Fisika untuk Kelas X, Sekolah Menengah Atas, selain terdapat banyak contoh soal penjumlahan vektor metode jajar genjang, diterangkan pula bahwa ada 3 cara menyelesaikan vektor , yaitu: dengan cara segitiga, dengan cara jajargenjang, dan dengan poligon untuk sisi banyak.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, ada beberapa metode dalam fisika yang dapat digunakan dalam melakukan operasi vektor penjumlahan, yakni metode segitiga untuk penjumlahan dua vektor; metode Jajargenjang untuk penjumlahan dua vektor; serta metode Poligon untuk penjumlahan dua vektor atau lebih.
Pengertian dan Contoh Soal Penjumlahan Vektor Metode Jajar Genjang
Sederhananya, metode jajar genjang adalah metode yang mengaitkan pangkal dengan pangkal. Untuk mencari besar dan arah resultan dua gaya yang tidak segaris kerja, yaitu yang bekerja pada satu titik tangkap digunakan metode jajar genjang sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
Cara vektor pangkal bertemu pangkal sebenarnya sama dengan cara vektor ujung bertemu pangkal. Kita tinggal mengubah letak B. Namun cara ini membuat kita tahu sudut. Cara menjumlah A dan B (A + B) dapat dilihat pada gambar di atas. Caranya sebagai berikut.
Dalam penjumlahan vektor terdapat aturan yang berlaku yaitu, dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan jika memiliki besaran dan satuan yang sama. Contohnya, vektor kecepatan ke arah barat dan vektor kecepatan ke arah utara. Vektor kecepatan tidak dapat dijumlah dengan vektor perpindahan karena keduanya berbeda.
ADVERTISEMENT
Secara aljabar, penjumlahan vektor adalah menjumlahkan komponen vektor dengan komponen vektor lain yang bersesuaian. Akibatnya, penjumlahan vektor hanya berlaku jika vektor-vektornya memiliki dimensi yang sama. (DNR)