Contoh Soal PPh Pasal 25 dan Pembahasannya Lengkap

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
29 Juni 2023 21:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Soal PPH Pasal 25, Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Soal PPH Pasal 25, Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pajak Penghasilan (PPh) adalah suatu bentuk pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diperoleh oleh individu atau badan usaha. Contoh soal PPh pasal 25 ini bisa menjadi referensi dalam mengetahui pajak yang perlu dibayarkan.
ADVERTISEMENT
PPh dapat dikenakan pada berbagai jenis penghasilan, termasuk gaji atau upah karyawan, pendapatan dari usaha atau profesi, penghasilan dari investasi, hadiah atau warisan, dan lain sebagainya.

Contoh Soal PPh Pasal 25

Ilustrasi Contoh Soal PPH Pasal 25, Foto: Unsplash.
Dikutip dari buku Ekonomi Publik oleh Rita Yunus dan Anas Iswanto Anwar (2021:130), tarif PPh dan peraturan terkait dapat berbeda tergantung pada jenis penghasilan, jumlah penghasilan, status kewarganegaraan, dan peraturan pajak yang berlaku di suatu negara.
Sistem PPh umumnya menerapkan prinsip pemotongan pajak secara langsung dari sumber penghasilan, seperti pengusaha yang melakukan pemotongan PPh dari gaji karyawan sebelum membayarkan gaji tersebut. Berikut adalah contoh soal PPh Pasal 25 dan pembahasannya lengkap.
1. Penghasilan neto PT. Kuat Rekasa tahun 2017 adalah Rp300.000.000. Perusahaan memiliki sisa kerugian yang belum dikompensasikan pada tahun 2016 adalah Rp100.000.000. Pada tahun 2017, pajak penghasilan yang dipotong atau dipungut oleh pihak lain sebesar Rp14.000.000. Selain itu, di tahun 2017 juga tidak ada pajak yang terutang ataupun dibayar di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Hitunglah berapa angsuran PPh Pasal 25 yang masih harus dibayar oleh PT. Kuat Rekasa?
Jawab:
Penghasilan neto dikurangi kompensasi kerugian = Rp300.000.000 – Rp100.000.000
= Rp200.000
PPh terutang tahun 2018 = 25% x Rp200.000.000 = Rp55.000.000
Kredit pajak:
PPh yang dipotong atau dipungut = (Rp14.000.000)
Selisih = Rp36.000.000
Adapun selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan besarnya PPh Pasal 25 per bulan. Dengan demikian, perhitungan PPh Pasal 25 tiap bulan adalah sebagai berikut:
Besarnya PPh Pasal 25 per bulan = Rp36.000.000 : 12 bulan
= Rp3.000.000
2. Berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Tahun 2018, Tuan Bintang memiliki jumlah pajak penghasilan terutang sebesar Rp55.000.000. Adapun jumlah kredit pajak Tuan Bintang selama tahun 2018 adalah Rp31.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
• PPh Pasal 21 Rp15.000.000
• PPh Pasal 22 Rp10.000.000
• PPh Pasal 23 Rp3.000.000
• PPh Pasal 24 Rp3.000.000
Hitunglah berapa besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk Tuan Bintang di tahun 2019?
Jawab:
PPh terutang tahun 2018 = Rp55.000.000
Kredit pajak:
PPh Pasal 21 = Rp15.000.000
PPh Pasal 22 = Rp10.000.000
PPh Pasal 23 = Rp3.000.000
PPh Pasal 24 = Rp3.000.000
Jumlah kredit pajak = (Rp31.000.000)
Selisih = Rp24.000.000
Adapun selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan besarnya PPh Pasal 25 per bulan. Dengan demikian, perhitungan PPh Pasal 25 tiap bulan adalah sebagai berikut:
Besarnya PPh Pasal 25 per bulan = Rp24.000.000 : 12 bulan
ADVERTISEMENT
= Rp2.000.000
Dengan demikian Tuan Bintang harus membayar sendiri angsuran PPh Pasal 25 setiap bulan di tahun 2019 mulai masa Maret sebesar Rp2.000.000.
Demikian contoh soal PPh pasal 25 dan pembahasannya yang bisa digunakan sebagai referensi. Penting untuk dicatat bahwa tarif dan peraturan PPh Pasal 25 dapat berubah sesuai dengan kebijakan perpajakan yang berlaku pada saat itu. (Umi)