Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Daftar Daun untuk Ecoprint Batik yang Bisa Jadi Inspirasi
16 Agustus 2023 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Batik ecoprint saat ini sedang banyak digemari. Motif kain batik ini unik karena berasal dari tanaman. Ada banyak jenis daun untuk ecoprint, misalnya daun jati dan ketapang.
ADVERTISEMENT
Metode pembuatan batik ecoprint berbeda dengan batik tulis. Pada batik ecoprint, motif utamanya dibuat dari daun atau bunga yang diletakkan pada sehelai kain kemudian dipukul atau bisa juga dikukus supaya warnanya keluar.
Daun untuk Ecoprint Batik yang Bisa Jadi Inspirasi
Mengutip buku Pengayaan PKWU Kerajinan Ecoprint, Chasanah, Y. (2021) contoh bahan alami yang biasa digunakan dan cukup populer dalam pembuatan batik ecoprint antara lain:
Selain daun untuk ecoprint yang disebutkan di atas, ada juga bahan alam lain yang bisa digunakan untuk mempercantik motif batik ecoprint. Bahan alam tersebut antara lain sebagai berikut:
Teknik Pembuatan Batik Ecoprint
Dalam pembuatan batik ecoprint, terdapat tiga teknik yang biasa digunakan yaitu teknik pounding (pukul), steaming (kukus), dan fermentasi daun. Ketiga teknik ini memiliki cara, alat, dan bahan yang berbeda sehingga dalam pembuatannya memiliki tingkat kesukaran yang berbeda.
ADVERTISEMENT
1. Teknik Pounding (Pukul)
Terkni pounding merupakan teknik paling sederhana dalam pembuatan ecoprint karena dalam pembuatannya hanya memukulkan palu ke atas daun yang sudah ditata pada kain.
Meskipun demikian, pembuatan ecoprint menggunakan teknik pounding memerlukan ketelitian dan ketelatenan agar menghasilkan produk yang memiliki corak eksotis sesuai bahan yang digunakan.
2. Teknik Steaming (Kukus)
Teknik ini merupakan teknik pembuatan ecoprint dengan cara dikukus. Teknik ini dapat dikatakan menjadi teknik yang paling rumit dalam pembuatan ecoprint karena memerlukan bahan dan langkah-langkah yang cukup banyak dan panjang.
3. Teknik Fermentasi Daun
Fermentasi daun merupakan teknik pembuatan ecoprint yang dilakukan dengan merendam daun ke dalam air cuka yang kemudian dipukul seperti teknik pounding.
Pembuatan batik ecoprint memang dilakukan dengan menyerap pigmen alami dari tumbuhan sehingga menghasilkan warna dan pola yang eksotis.
ADVERTISEMENT
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan batik ecoprint di antaranya kain, dedaunan, cuka, tawas, air, palu, pipa atau kayu, plastik, tali, ember, kukusan (streamer), kompor, dan lain-lain.
Kain yang dapat digunakan untuk membuat bati ecoprint harus mudah menyerap warna alami seperti kain katun, linen, rayon, sutra, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ecoprint, Teknik Baru Membatik dengan Daun
Ada banyak daftar daun untuk ecoprint yang mampu menghasilkan motif dan warna indah. Makin piawai dalam mengkombinasikan aneka daun, akan makin indah pula batik yang dihasilkan. (ARD)