Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Daftar Penerima Zakat Fitrah dalam Ajaran Islam beserta Dalilnya
5 April 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Zakat fitrah merupakan amal wajib bagi pemeluk agama Islam yang hidup pada bulan Ramadan. Pada kegiatan zakat fitrah, ada orang yang wajib menunaikan dan ada orang yang berhak menerima. Penerima zakat fitrah serupa dengan penerima zakat lainnya.
ADVERTISEMENT
Golongan orang yang mempunyai hak untuk menerima zakat ada delapan, yakni fakir, miskin, amil, mualaf, hamba sahaya, garim, sabilillah, dan ibnu sabil. Golongan tersebut telah tercantum secara jelas dalam Al-Qur’an Surat At Taubah ayat 60.
Penerima Zakat Fitrah dalam Ajaran Islam
Islam merupakan agama yang mempunyai ajaran sempurna. Salah satu bukti kesempurnaan dalam ajaran Islam adalah adanya penjelasan lengkap mengenai zakat fitrah. Zakat fitrah mempunyai hukum wajib bagi setiap orang yang memenuhi syarat wajibnya.
Selain itu, zakat fitrah pun mempunyai penjelasan lengkap mengenai orang yang berhak untuk menerimanya. Dikutip dari buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII, Ahyar dan Ahmad (2019: 41 – 42), berikut delapan penerima zakat fitrah.
ADVERTISEMENT
Dalil tentang Orang yang Berhak Menerima Zakat
Delapan daftar golongan orang yang berhak menerima zakat dalam ajaran Islam bukan sekedar narasi. Golongan tersebut mengacu pada dalil yang kuat, yakni Surat At Taubah ayat 60 dalam kitab suci Alquran.
Dikutip dari laman Qur’an Kemenag, quran.kemenag.go.id, berikut adalah terjemahan Surat At Taubah ayat 60.
ADVERTISEMENT
Demikian menjadi jelas bahwa penjelasan penerima zakat fitrah dalam ajaran Islam merujuk pada kitab suci Al-Qur’an, yakni Surat At Taubah ayat 60. Adapun contoh golongan yang berhak menerima zakat adalah fakir, miskin, amil, serta mualaf. (AA)