Doa Tahiyat Awal dan Akhir Sesuai Alquran dan As Sunnah

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
15 Februari 2021 22:24 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Doa Tahiyat Awal dan Akhir, Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Doa Tahiyat Awal dan Akhir, Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahiyat awal dan tahiyat akhir adalah bagian dari rukun sholat yang wajib dilaksanakan. Bacaan dan urutan tahiyat ini tidak boleh diubah karena keduanya sudah memiliki aturan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, tahiyat awal dan tahiyat akhir (tasyahud) mempunyai lafal yang sama. Namun, terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya, yakni waktu membaca, panjang bacaan, dan posisi duduk.
Dasar dari posisi tahiyat akhir dan awal tertuang dalam beberapa hadis, berikut salah satunya:
"Aku datang ke Madinah untuk melihat shalat Rasulullah SAW. Ketika beliau duduk (tasyahhud), beliau duduk iftirasy dan meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya dan menashabkan kakinya yang kanan". (HR. Tirimizy)
Untuk mengetahui tata cara, bacaan, dan doa tahiyat akhir ataupun awal, Anda bisa melihat ulasan di bawah ini.

Pengertian dan Tata Cara Tahiyat Akhir

Doa Tahiyat Awal dan Akhir, Foto: Freepik
Mengutip buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunah: Berikut Juz 'Amma untuk Pemula yang ditulis oleh Zaki Zamani (2012), pengertian tahiyat akhir adalah posisi yang dilakukan pada rakaat terakhir.
ADVERTISEMENT
Mereka yang sedang melangsungkan tahiyat akhir berarti sudah memasuki bagian akhir sholat, yakni sebelum melakukan salam. Tahiyat akhir dapat dilakukan di rakaat pertama bagi sholat yang jumlahnya hanya satu rakaat seperti sholat witir.
Tahiyat akhir juga bisa dikerjakan di rakaat kedua seperti sholat Subuh dan sholat sunah, terjadi di rakaat ketiga seperti sholat Maghrib, hingga rakaat keempat seperti dalam sholat Isya atau sholat Tarawih.
Posisi duduk tahiyat akhir dapat dilakukan dengan tata cara sebagai berikut:
Pembahasan tentang tahiyat akhir bisa disimak dalam hadis berikut:
"Abu Humaid as-Sa‘idi berkata, aku orang yang paling hafal di antara kalian tentang shalat Rasulullah saw. Aku melihat beliau apabila bertakbiratul-ihram, mengangkat tangan hingga setengah dengan kedua pundaknya.
ADVERTISEMENT
Apabila rukuk, beliau menempatkan kedua tangan di kedua lututnya kemudian meluruskan punggungnya. Pada saat iktidal beliau mengangkat kepalanya sehingga seluruh ruas anggota tubuhnya kembali ke posisi semula.
Ketika sujud beliau meletakkan kedua tangan, tidak dibentangkan atau dirapatkan dan ujung-ujung jemari kaki dihadapkan ke arah kiblat.
Ketika duduk pada rakaat kedua, beliau duduk pada kaki kiri dan menegakkan ujung kaki yang kanan, dan pada saat duduk di rakaat terakhir beliau memasukkan kaki kirinya menegakkan ujung kaki yang satunya dan duduk di lantai tempat shalat." (HR. al-Bukhari 785)

Doa Tahiyat Akhir

Doa Tahiyat Awal dan Akhir, Foto: Unsplash
Doa yang dipanjatkan dalam posisi tahiyat akhir sama dengan tahiyat awal, namun ditambah dengan sholat nabi SAW, yaitu:
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh.
ADVERTISEMENT
Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih.
Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan-kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih.
ADVERTISEMENT
Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Pengertian dan Tata Cara Tahiyat Awal

Doa Tahiyat Awal dan Akhir, Foto: Pinterest
Menurut buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati tulisan Thoriq Aziz Jayana (2018), tahiyat atau tasyahud awal dilakukan di rakaat kedua dalam sholat Dzuhur, Ashar, Magrib, dan Isya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam sholat Subuh tidak ada tahiyat awal, jadi langsung tahiyat akhir karena hanya dua rakaat. Adapun tata cara tahiyat awal adalah sebagai berikut:
Sebagaimana tertuang dalam salah satu hadis yang berbunyi:
"Rasul bila duduk pada rakaat kedua beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan menegakkan kaki kanan, bila duduk pada rakaat terakhir beliau majukan kakinya yang kiri dan menegakkan kaki yang kanan, dan beliau duduk di atas pinggulnya." (HR. Bukhari)
Melansir Kemenag Jabar dalam Gerakan Sholat Sesuai Al-Quran dan As-Sunnah, tahiyat awal dibahas dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i no: 889, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Wa’il bin Hujr عنه هللا رضي , beliau berkata:
ADVERTISEMENT
قلت ْلنظرن إلى صَلة رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم كيف يصلي فنظرت إليه فقام فكبر ورفع يديه حتى حاذتا بأذنيه ثم وضع يده اليمنى على كفه اليسرى والرسغ والساعد فلما أراد أن يركع رفع يديه مثلها قال ووضع يديه على ركبتيه ثم لما رفع رأسه رفع يديه مثلها ثم سجد فجعل كفيه بحذاء أذنيه ثم قعد وافترش رجله اليسرى ووضع كفه اليسرى على فخذه وركبته اليسرى وجعل حد مرفقه اْليمن على فخذه اليمنى ثم قبض اثنتين من أصابعه وحلق حلقة ثم رفع إصبعه فرأيته يحركها يدعو بها
Artinya: “Sungguh aku melihat pada sholat Rosuulullooh وسلم عليه هللا صلى bagaimana beliau هللا صلى وسلم عليه sholat lalu beliau وسلم عليه هللا صلى berdiri, kemudian bertakbir, kemudian mengangkat kedua tangannya sehingga sejajar dengan kedua telinganya, kemudian meletakkan tangan kanannya di atas telapak tangan kirinya dan pergelangan dan punggung lengan bawah tangan kirinya.
ADVERTISEMENT
Dan ketika hendak rukuu’ beliau وسلم عليه هللا صلى mengangkat kedua tangannya seperti itu, kemudian meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya, kemudian ketika beliau وسلم عليه هللا صلى mengangkat kepalanya dari rukuu’ melakukan hal yang sama, kemudian beliau وسلم عليه هللا صلى sujud lalu mensejajarkan kedua telapak tangannya dengan telinganya,
kemudian duduk dan beriftirosy (menghamparkan kaki kirinya) dan meletakkan telapak tangan kirinya di atas pahanya dan lututnya yang kiri, dan menjadikan siku tangan kanannya di atas paha kanannya, kemudian menggenggam dua dari jarinya dan membentuk lingkaran, kemudian mengangkat jarinya. Aku lihat menggerak-gerakkannya saat berdoa.”

Doa Tahiyat Awal

Doa Tahiyat Awal dan Akhir, Foto: Pixabay
Seperti tahiyat akhir, tasyahud awal juga dilengkapi dengan bacaan doa. Abdullah berkata, Rasulullah mengajarkan para sahabat ketika duduk pada rakaat kedua untuk membaca:
ADVERTISEMENT
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallooh wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh
Artinya: “Segala penghormatan, keberkahan, shalawat serta kebaikan hanya milik Allah. Semoga kesejahteraan tercurah kepada engkau, wahai Nabi, juga rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." (HR. Nasai)
Demikianlah bacaan tahiyat akhir dan awal yang sesuai dengan ajaran Islam. Bacaan tahiyat akhir dan lainnya dapat diterapkan dalam sholat sehari-hari untuk menyempurnakan ibadah.
(RDY)