Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Fakta Menarik tentang Lingkungan Belajar Abad ke-21
23 Desember 2022 17:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana lingkungan belajar abad ke-21? Perlu diketahui bahwa abad 21 adalah abad dketika teknologi mengalami perkembangan yang begitu pesat. Para ilmuwan terus berinovasi menghasilkan beragam teknologi dan peralatan canggih untuk memudahkan pekerjaan manusia. Oleh karena itu, tidak heran jika kehidupan di abad ini sangat lekat dengan penggunakan teknologi. Perkembangan teknologi tersebut tentu memengaruhi berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Lingkungan belajar abad ke-21 menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga pengajar maupun para peserta didik. Namun, kita tetap harus beradaptasi dengan kemajuan zaman agar tidak tertinggal dengan bangsa yang lain. Adapun fakta menarik tentang lingkungan belajar abad ke-21 bisa disimak di artikel ini.
Fakta Menarik Pembelajaran Abad 21
Mengutip buku Pengembangan E-Modul sebagai Media Literasi Digital pada Pembelajaran Abad 21 oleh Kurniawan & Kuswandi (2021), perkembangan teknologi mengubah orientasi belajar yang semula konvensional menjadi digital.
Lingkungan pembelajaran abad 21 menggabungkan kecakapan literasi, penguasaan teknologi, kekuatan wawasan, keterampilan, dan perilaku dalam satu garis benang yang sama.
Dengan kata lain, peserta didik abad 21 dituntut untuk cakap dalam memahami ilmu pengetahuan, menguasai penggunaan teknologi, dan berakhlak baik. Adapun fakta tentang pembelajaran abad 21 yang perlu dipahami yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Ciri Khas Pembelajaran Abad 21
• Melibatkan keterampilan abad 21 dalam menyelesaikan berbagai problem di ranah global.
• Mengedepankan kolaborasi dalam belajar maupun bekerja
• Menerapkan sikap toleransi dan saling menghormati saat berdialog dengan komunitas secara terbuka.
• Penanaman nilai integritas di tengah keberagaman bangsa dan budaya sebagai bentuk keragaman masyarakat global.
• Pembelajaran harus dipusatkan pada peserta didik.
2. Menerapkan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning
Model pembelajaran di abad ini dirancang untuk meningkatkan potensi para peserta didik di tengah tantangan masa kini. Adapun model pembelajaran tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Model Problem Based Learning
Model pembelajaran problem based learning menuntut peserta didik untuk lebih aktif dalam memecahkan hambatan atau masalah melalui metode-metode ilmiah. Masalah yang diangkat adalah masalah yang erat kaitannya dengan kehidupan di abad 21.
ADVERTISEMENT
b. Model Project Based Learning
Model pembelajaran project based learning lebih berfokus pada kemampuan peserta didik untuk menciptakan karya tertentu sebagai wujud alternatif untuk mengatasi suatu permasalahan. Pembelajaran ini diterapkan secara kolaboratif dan interaktif.
3. Menerapkan Metode SGD dan RPL
Ada dua jenis metode pembelajaran yang diterapkan di abad 21, yakni metode SGD dan RPL. Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut:
a. SGD (Small Group Discussion)
SGD merupakan metode pembelajaran yang mengkategorikan siswa ke dalam grup-grup kecil yang berisi 4 hingga 6 anggota. Tujuannya yakni untuk melatih kemampuan peserta didik dalam mengutarakan pendapat sekaligus bertukar gagasan. Dalam metode ini, guru hanya bertindak sebagai pendamping dan pengarah diskusi.
b. RPL (Role Play and Simulation Learning)
RPL merupakan metode pembelajaran yang mengikutsertakan peran siswa dalam menyampaikan materi dalam bentuk role play atau akting. Dalam melakukan role play, siswa dianjurkan untuk menggunakan teknologi yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Bentuk dan metode pembelajaran abad 21 hendaknya dapat diimplementasikan dalam lingkungan belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Beradaptasi dengan kemajuan zaman hendaknya perlu dilakukan agar SDM di Indonesia unggul dan berdaya saing. (DLA)
Live Update
Donald Trump berhasil melampaui ambang batas 270 suara elektoral untuk mendapat kursi presiden. Kemenangan Trump ditentukan lewat kemenangan di Wisconsin dan Pennsylvania. Jumlah suara elektoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Updated 6 November 2024, 18:42 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini