Filosofi Baju Pesa’an, Pakaian Adat Jawa Timur dari Madura

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
23 Desember 2023 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Filosofi Baju Pesa’an. Gambar hanya ilustrasi, bukan pakaian yang sebenarnya. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Filosofi Baju Pesa’an. Gambar hanya ilustrasi, bukan pakaian yang sebenarnya. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan budaya luar biasa. Salah satunya tercermin dari banyaknya pakaian tradisional masyarakat yang tersebar dari Sabang hingga Merauke dengan ciri khasnya masing-masing. Tak terkecuali Baju Pesa’an asal Jawa Timur. Kini banyak orang yang tertarik untuk mengetahui filosofi Baju Pesa’an tersebut.
ADVERTISEMENT
Apalagi sejak ada tokoh politik yang menggunakannya hingga menjadi perbincangan di berbagai platform media sosial. Sudah pasti semakin banyak masyarakat yang ingin tahu tentang pakaian adat asal Jawa Timur ini.

Filosofi Baju Pesa’an sebagai Pakaian Adat Jawa Timur dari Madura

Filosofi Baju Pesa’an. Gambar hanya ilustrasi, bukan pakaian yang sebenarnya. Sumber: pexels.com
Mengutip dari buku Ensiklopedi Pakaian Nusantara: D.K.I. Jakarta hingga Kalimantan Tengah, R. Toto Sugiarto dkk (2021:15), pakaian Pesa’an terkesan sederhana, sebab hanya berupa kaos dengan garis merah putih serta celana longgar. Meski begitu, pakaian adat Jawa Timur ini sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura sejak zaman dulu.
Baik itu untuk melaut, berladang, maupun untuk menghadiri upacara adat. Selain itu, penggunaannya juga tidak terbatas sehingga bisa digunakan oleh siapa saja tanpa batasan usia, jenis kelamin, dan status sosialnya.
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum tahu, baju Pesa’an merupakan baju hitam yang serba longga dengan dalaman berupa kaos belang merah putih atau merah hitam. Baju ini umumnya digunakan bersama celana gomboran, yakni celana kain hitam yang panjangnya antara lutut dan mata kaki.
Di Madura, penggunaan baju adat ini juga dilengkapi dengan odeng atau penutup kepala sederhana dari balutan kain sarung kotak-kotak, sabuk katemang, tropa atau alas kaki, dan senjata tradisional Madura, yakni celurit.
Secara umum, filosofi Baju Pesa’an mencerminkan karakter masyarakat Madura yang dikenal pemberani dan memiliki daya juang yang tinggi dalam menghadapi segala hal. Ketegasan ini tercermin dari motif dan corak pakaian tersebut.
Meski begitu, Baju Pesa’an juga mencerminkan kesederhanaan, ketinggian budi, dan rendah hati dalam menjunjung etika yang dimiliki oleh warga Jawa Timur. Sementara ukuran longgar pada pakaian ini menjadi perwujudan masyarakat Madura yang menghargai kebebasan.
ADVERTISEMENT
Itu dia ulasan tentang filosofi Baju Pesa’an yang menjadi pakaian adat Jawa Timur dari Madura. Semoga bermanfaat. (Anne)