Konten dari Pengguna

Fungsi Asesmen Sumatif dan Formatif untuk Guru

Berita Terkini
Penulis kumparan
15 Desember 2022 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Fungsi Asesmen Sumatif dan Formatif untuk Guru. (Foto: Immo Wegmann |  Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fungsi Asesmen Sumatif dan Formatif untuk Guru. (Foto: Immo Wegmann | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fungsi asesmen sumatif dan formatif untuk guru akan dibahas pada artikel ini. Asesmen merupakan hal yang sangat penting dalam kurikulum merdeka. Sebab, kegiatan asesmen tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Asesmen bukan sekedar nilai dalam rapor para siswa. Namun, asesmen dapat menjadi sebuah indikator dalam menentukan tujuan pembelajaran. Lalu apa yang dimaksud dengan asesmen? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Asesmen Sumatif dan Formatif untuk Guru

Ilustrasi Fungsi Asesmen Sumatif dan Formatif. (Foto: Wonderlane | Unsplash.com)
Sebelum membahas lebih jauh, apa yang disebut sebagai guru? Mengutip buku dengan judul Sikap dan Kinerja Guru Profesional karya Octavia (2019), kata teacher bermakna sebagai “the person who teach, especially in school” atau guru adalah seseorang yang mengajar, khususnya di sekolah/madrasah.
Saat ini, kurikulum untuk mengajar sudah berubah. Terdapat asesmen dalam proses pembelajaran para siswa dan siswi di sekolah. Sebenarnya apa yang disebut sebagai asesmen?
Asesmen dapat diartikan sebagai proses pengumpulan data guna mengetahui pencapaian belajar, perkembangan peserta didik, dan juga kebutuhan belajar. Asesmen sesuai fungsinya dibagi menjadi tiga sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Pada kurikulum merdeka, asesmen dapat dibagi menjadi dua yakni sumatif dan formatif. Apa saja fungsi asesmen sumatif dan formatif?

1. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif dilakukan oleh guru untuk dapat memastikan ketercapaian tujuan pendidikan para murid. Asesmen sumatif biasanya dilakukan pada akhir pembelajaran. Jenis asesmen sumatif juga menjadi bagian dari penilaian pada akhir semester, akhir jenjang, serta akhir tahun ajaran.

2. Asesmen Formatif

Berbeda dengan sumatif, asesmen formatif memiliki tujuan untuk mengobservasi dan memperbaiki proses pembelajaran. Asesmen formatif dapat dilakukan di awal maupun sepanjang proses pembelajaran.
Agar asesmen dapat berjalan dengan baik, terdapat beberapa teknik asesmen yang dapat dilakukan. Pertama adalah observasi. Observasi dilakukan kepada seluruh murid ataupun per individu.
ADVERTISEMENT
Kedua adalah kinerja. Teknik ini dilakukan dengan cara praktikum, projek, membuat portfolio, dan menghasilkan produk. Ketiga adalah tes tertulis. Tes tertulis biasanya berbentuk esai atau pilihan ganda.
Itulah fungsi asesmen sumatif dan formatif. Saat ini, para guru dihimbau untuk lebih banyak mengutamakan asesmen formatif dibandingkan sumatif di sekolah. Semoga artikel ini menambah pengetahuan seputar asesmen ya. (FAR)