Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fungsi Sarkofagus, Pengertian, dan Ciri-cirinya
21 November 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sarkofagus dibuat dengan tujuan tertentu. Benda ini biasanya terbuat dari batu besar yang bagian dalamnya dilubangi sehingga berbentuk seperti lesung.
Pengertian dan Fungsi Sarkofagus
Dikutip dari Sejarah 1 SMP Kelas VIII, Kurnia dan Suryana (2007:15), pengertian sarkofagus adalah tempat jenazah yang terbuat dari dua batu besar dan ditangkupkan. Sarkofagus adalah benda berupa wadah dan tutup yang dilengkapi dengan tonjolan pada bagian ujungnya.
Fungsi sarkofagus adalah sebagai keranda atau sebagai tempat menyimpan jenazah. Masyarakat zaman prasejarah menggunakan sarkofagus untuk upacara kematian golongan terkemuka. Biasanya, benda pusaka dan perhiasan yang terbuat dari perunggu juga ikut dimasukkan ke sarkofagus bersama jenazah.
Hal tersebut dilakukan agar arwah orang yang sudah meninggal tetap dapat mempertahankan kedudukan atau status sosialnya di dunia arwah. Sarkofagus memiliki pahatan berupa lambang-lambang tertentu dengan tujuan untuk menolak bahaya agar arwah bisa sampai ke dunia arwah dengan selamat.
ADVERTISEMENT
Ciri-Ciri dan Lokasi Penemuan Sarkofagus
Sarkofagus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Di Indonesia sarkofagus ditemukan di berbagai tempat seperti di Sumba, Bali, Tapanuli, Bondowoso, dan Minahasa. Seorang ahli bernama Heekeren melakukan penelitian megalitik di daerah Jawa Timur, khususnya di Bondowoso. Beliau menemukan sarkofagus di Kretek.
Sarkofagus di Kretek tersebut memiliki dinding muka yang dihias dengan ukiran hewan berkaki empat dengan ekor mengarah ke atas. Ada juga hiasan berupa burung yang sedang mengangkat cakarnya dan beberapa bentuk manusia.
ADVERTISEMENT
Soejono melakukan penelitian sarkofagus di Bali pada tahun 1960. Sarkofagus tersebut berisi tulang belulang manusia dan beberapa barang bekal kubur yang terbuat dari besi, perunggu, dan manik-manik. Soejono membagi sarkofagus di Bali menjadi tiga tipe, yaitu tipe A, B, dan C.