
Gunung Gede Aktif atau Tidak? Berikut Penjelasannya

Dikutip dari buku Gunung Berapi di Indonesia karya Eko Titis Prasongko, (2020) dijelaskan bahwa Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang terletak di antara tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Gunung ini memiliki ketinggian 1.000-3.000 m dpl. Suhu rata-rata di puncak Gunung Gede 18° C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5°C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.
Gunung Gede yang merupakan salah satu gunung berapi di Indonesia masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga merupakan objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional. Gunung Gede juga mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Selain itu, Gunung Gede mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.
Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub montana, montana, sub alpin, danau, rawa, dan savana. Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis diantaranya burung langka yaitu elang jawa (Spizaetus bartels) dan burung hantu (Otus angelinae).
Jika berbicara Gunung Gede aktif atau tidak, maka jawabannya adalah tidak meskipun masih ada letusan kecil di kawahnya hingga saat ini. Aktivitas Gunung Gede sendiri sudah diamati sejak tahun 1985 sampai saat ini. Letusan terakhir tercatat terjadi pada tahun 1972 tepatnya pada bulan Juli.
Demikian adalah penjelasan mengenai Gunung Gede aktif atau tidak serta sejarah dari Gunung Gede. (WWN)