Hikmah Sujud Sahwi, Tilawah, dan Syukur untuk Meningkatkan Keimanan

Hikmah Sujud Sahwi, Tilawah, dan Syukur. Foto: dok. Unsplash/Masjid Pogung Dalangan

Hikmah sujud sahwi, tilawah, dan syukur adalah hikmah yang diperoleh seorang umat muslim yang menunaikan ketiga jenis sujud tersebut. Baik itu sujud sahwi, sujud tilawah, dan sujud syukur dapat memberikan manfaat tertentu bagi umat muslim.

Masing-masing sujud tersebut hanya dapat ditunaikan dengan sebab dan tuntunan yang berbeda-beda. Meski secara umum gerakannya sama, tetapi ketiga sujud tersebut ditunaikan dengan tujuan yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Hikmah Sujud Sahwi, Tilawah, dan Syukur untuk Meningkatkan Keimanan Umat Muslim

Hikmah Sujud Sahwi, Tilawah, dan Syukur. Foto: dok. Foto: dok. Unsplash/Aldrin Rachman Pradana

Sujud adalah perwujudan seorang hamba untuk menyatakan penyembahan kepada Allah Swt. Hal ini membuat gerakan sujud dilakukan pada saat shalat.

Namun terdapat beberapa jenis sujud yang dapat dilakukan, baik sujud yang khusus dilaksanakan saat sholat dan ada pula sujud yang dilakukan di luar shalat. Sujud tersebut antara lain sujud sahwi, sujud tilawah, dan sujud syukur.

Mengutip buku berjudul Kitab Shalat Empat Mazhab, Syeikh Abdurrahman Al-Jaziri (2010:489), sujud tilawah disyariatkan ketika membaca ayat-ayat tertentu dalam Alquran.

Biasanya ayat dalam surat Alquran tersebut terdapat tanda sajadah untuk menandakan bahwa kita perlu melakukan sujud tilawah setelah menyelesaikan ayat tersebut.

Berbeda dengan sujud tilawah, sujud syukur adalah sujud yang ditunaikan sebagai wujud syukur atas rizki atau nikmat yang telah diberikan Allah kepada umat muslim.

Sedangkan sujud sahwi adalah jenis sujud yang dilakukan apabila umat muslim secara tidak sengaja lupa ataupun ragu atas jumlah rakaat shalat yang dilakukannya.

Ketiga sujud tersebut memiliki hikmah yang berbeda. Hikmah sujud sahwi, tilawah, dan syukur antara lain:

Baca juga: Pengertian Sujud Syukur, Tata Cara, hingga Keutamaannya

Demikian sederet hikmah sujud sahwi, tilawah, dan syukur yang dapat dipahami umat muslim. Dengan begitu, keimanan yang ada dalam diri umat Islam akan terus meningkat sehingga menjadi pribadi yang lebih baik lagi. (DAP)