Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Hukum dan Syarat Nikah yang Sah Menurut Islam
6 Juli 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:48 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang masih belum tahu, apa saja hukum dan syarat nikah yang sah, berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari buku Ensiklopedi Fikih Indonesia: Pernikahan karya Ahmad Sarwat (2019). Simak baik-baik, ya!
Hukum dan Syarat Nikah yang Sah Menurut Islam
Hukum Rukun Nikah
1. Ada Mempelai Laki-Laki
Sebuah pernikahan tidak bisa berlangsung jika tidak ada mempelai laki-laki yang akan mengucapkan ijab Kabul di hadapan wali mempelai perempuan.
2. Ada Mempelai Perempuan
Sama seperti poin pertama, pernikahan tidak bisa berlangsung jika tidak ada mempelai perempuan karena hal tersebut menjadi salah satu hukum rukun nikah dalam Islam.
3. Ada Wali Nikah Mempelai Perempuan
Mempelai perempuan membutuhkan wali agar proses ijab Kabul menjadi sah dan berasal dari pihak keluarga ayahnya.
ADVERTISEMENT
4. Ada 2 Orang Saksi Nikah
Pernikahan yang sah dalam Islam adalah adanya 2 orang saksi nikah yang memenuhi syarat. Saksi ini bisa merupakan perwakilan keluarga ataupun orang yang dipercaya menjadi saksi.
5. Ijab dan Qabul
Ijab dan qabul menikah merupakan janji suci kepada Allah SWT yang diucapkan di hadapan penghulu, wali, dan saksi.
Syarat Nikah
1. Beragama Islam
Pernikahan yang didasarkan pada syariat Islam tentu mewajibkan mempelainya juga beragam Islam.
2. Bukan Laki-Laki Mahram bagi Calon Istri
Pernikahan hanya bisa dilakukan jika mempelai laki-laki bukan mahram bagi calon istri dan tidak memiliki ikatan darah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengecek riwayat keluarga sebelum melangsungkan pernikahan.
3. Mengetahui Wali Akad Nikah
ADVERTISEMENT
Wali akad nikah dari pihak mempelai perempuan harus mengetahui bahwa akan terjadi pernikahan.
4. Tidak Sedang Melaksanakan Haji
Dalam HR. Muslim dijelaskan bahwa, “Seorang yang sedang berihram tidak boleh menikahkan, tidak boleh dinikahkan, dan tidak boleh mengkhitbah.”
5. Tidak Karena Paksaan
Proses pernikahan tidak bisa terjadi karena adanya paksaan dari pihak manapun.
(Anne)