Konten dari Pengguna

Hukum Marah saat Puasa pada Bulan Ramadan

Berita Terkini
Penulis kumparan
20 Maret 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hukum marah saat puasa. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Craig Adderley
zoom-in-whitePerbesar
Hukum marah saat puasa. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Craig Adderley
ADVERTISEMENT
Puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Selain menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, umat muslim perlu tahu hukum marah saat puasa pada bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut karena puasa mengajarkan pengendalian diri, termasuk dalam mengelola emosi seperti amarah. Dengan menahan amarah, seseorang dapat selalu dalam keadaan baik dan berpikir positif.

Hukum Marah saat Puasa

Hukum marah saat puasa. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
Hukum marah saat puasa pada bulan Ramadan adalah tidak membatalkan. Karena marah itu sendiri sebagai salah satu emosi manusiawi, tidak sepenuhnya dihindari dalam Islam, tetapi pengendalian diri atas emosi tersebut menjadi hal yang ditekankan.
Namun, dalam konteks puasa Ramadan, marah dapat menjadi penyebab bagi seseorang untuk kehilangan pahala. Meskipun marah secara langsung tidak membatalkan puasa, namun dampak negatif dari tindakan tersebut dapat mengurangi nilai ibadah yang dilakukan.
Mengutip dari buku Puasa, Corona dan Keterlenaan Manusia, M. Naufal Waliyuddin, (2020), saat marah, sejatinya seseorang telah menggugurkan kesabaran dan keramahan, sehingga dapat menyebabkan hilangkan pahala puasa.
ADVERTISEMENT
Dalam banyak hadits, Rasulullah Muhammad saw. memberikan penekanan yang kuat terhadap pentingnya mengendalikan amarah dan berbicara. Beliau mengajarkan umatnya untuk menghindari kata-kata kasar dan berbicara dengan baik, terutama saat berpuasa.
Hadits tersebut menggambarkan betapa pentingnya menjaga lisan dari perkataan yang bisa menyakiti hati orang lain, serta menegaskan bahwa Allah membenci orang yang lisannya kotor dan kasar.
Selain itu, menjaga emosi dan mengendalikan amarah juga merupakan bagian dari latihan keimanan pada Ramadan. Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari kebutuhan fisik, tetapi juga tentang melatih kesabaran dan pengendalian diri.
Dalam konteks ini, menjaga diri dari marah dan perkataan kasar adalah bagian penting dari ibadah puasa yang menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Itulah hukum marah saat puasa pada bulan Ramadan. Dengan menghindari marah dan perkataan kasar, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik, serta memperoleh pahala yang lebih besar dari Allah Swt. (RIZ)