Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Hukum Memarahi Anak saat Puasa, Orang Tua Wajib Tahu!
19 Maret 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Hukum Memarahi Anak Saat Puasa. Sumber: Pexels/Monstera Production](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hs91cnge6nhbwq4mz2d39zfx.jpg)
ADVERTISEMENT
Saat puasa masyarakat harus menahan diri dari lapar, dahaga, dan emosi. Sayangnya terkadang terdapat tingkah laku anak yang memancing amarah. Apa hukum memarahi anak saat puasa?
ADVERTISEMENT
Memarahi anak secukupnya dan masih dalam batas wajar memang terkadang dibutuhkan oleh orang tua. Hal itu agar anak mengerti bahwa yang dilakukannya adalah salah dan tidak mengulanginya kembali.
Penjelasan Hukum Memarahi Anak Saat Puasa Ramadan
Apa hukum memarahi anak saat puasa? Terdapat hal-hal yang dapat membatalkan puasa, misalnya adalah makan, minum, dan berjimak. Ada pula hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa seperti iri dengki, dusta, dan marah.
Batalnya pahala bukan berarti batal puasanya. Puasa yang sedang dijalankan masih sah. Namun, tidak akan mendapatkan pahala.
Dikutip dari buku Jalan Ke Surga Bagi Para Ayah Pahala Memanjakan Istri dan Menyayangi Anak, Sani (2020), pahala merupakan ganjaran Allah atas perbuatan baik manusia, atau buah dari perbuatan baik.
ADVERTISEMENT
Jadi jika seseorang memarahi anak, maka puasanya tetap sah dan tidak harus diganti atau qadha. Tetapi puasa tersebut tidak akan mendapatkan apapun kecuali lapar dan haus. Mengenai hal tersebut, terdapat hadits Nabi Muhammad saw. tentang orang yang puasanya sia-sia sebagai berikut:
رُبَّ صَاىِٔمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ
Artinya: "Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja." (HR. Ibnu Majah no.1690 dan Syaikh Albani berkata, "Hasan Shahih.")
Cara Menahan Amarah di Bulan Ramadan
Selain harus menahan lapar, haus, dan nafsu, umat Islam juga harus mengontrol amarah di bulan Ramadan. Meskipun sulit, nyatanya terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menahan amarah. Berikut caranya yang wajib diketahui.
ADVERTISEMENT
1. Tahan Amarah dengan Diam
Salah satu cara untuk meredam amarah adalah dengan diam. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah saw.:
Artinya: "Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad dan Bukhari)
2. Tahan Amarah dengan Ganti Posisi dan Wudu
Cara selanjutnya adalah dengan mengganti posisi. Misalnya saat marah sedang dalam posisi duduk, maka ganti posisi menjadi berdiri. Jika amarah belum mereda, segera ambil wudu. Kemudian lakukan salat sunah sebanyak dua rakaat.
3. Tahan Amarah dengan Berzikir
Mengontrol amarah juga dapat dilakukan dengan cara berzikir. Dengan berzikir, maka seseorang akan lebih mengingat kuasa Allah Swt. Berzikir juga dapat membuat hati menjadi lebih tenang, sehingga dapat menghadapi masalah dengan lebih baik.
Baca juga: Hukum Tetes Mata saat Puasa Ramadan
Itu tadi adalah hukum memarahi anak saat puasa. Orang tua yang marah kepada anak dapat membatalkan pahala puasa. Tahan dan hindari amarah agar puasa dapat lebih sempurna. (FAR)
ADVERTISEMENT