Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Hukum Mim Mati dalam Membaca Al-Quran, Umat Islam Wajib Menguasainya
14 April 2025 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Membaca Al-Quran dengan baik dan benar merupakan kewajiban setiap umat muslim. Salah satu hal yang perlu dipelajari adalah ilmu tajwid. Dalam ilmu tajwid ada hukum mim mati yang terdapat dalam berbagai ayat.
ADVERTISEMENT
Hukum mim mati merupakan salah satu jenis hukum bacaan yang perlu dipelajari dengan baik. Dengan mempelajari hukum ini bisa membaca Al-Quran dengan benar sesuai aturan yang ada dalam ajaran Islam.
Hukum Mim Mati dalam Membaca Al-Quran
Dikutip dari buku Ilmu Tajwid karya H. Al Ikhlas dkk., ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari mengenai hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dalam membaca Al-Quran sehingga bacaannya sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.
Ilmu tajwid sangat penting untuk dipelajari umat Islam karena dengan pemahaman yang mendalam bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Ketika dibaca dengan benar maka tidak ada makna atau arti dari ayat Al-Quran yang maknanya salah.
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah yang artinya adalah wajib dikuasai oleh sekelompok masyarakat agar ilmunya lestari dan bisa diajarkan kepada orang lain. Sementara itu, membaca Al-Quran dengan baik dan benar hukumnya adalah wajib bagi setiap umat Islam.
ADVERTISEMENT
Salah satu hukum bacaan yang ada dalam ilmu tajwid adalah hukum mim mati. Berikut ini adalah beberapa hukum mim mati dan penjelasannya yang bisa dipelajari oleh umat Islam.
1. Idhgam Mimi/Idhgam Mitslain
Hukum bacaan ini berlaku ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf mim (م), dibaca menjadi satu seolah-olah menjadi mim bertasydid dengan disertai dengungan (ghunnah).
Contoh:
عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (Al-Humazah: 8)
قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا (Al-Muthafifin: 4)
2. Izhar Syafawi
Hukum bacaan ini berlaku ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf hijaiyah selain mim (مْ) dan ba (ب), dibaca jelas tanpa dengung.
Contoh:
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (Al-Lahab: 4)
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (Al-Kafirun: 3)
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْف (Al-Quraisy: 2)
3. Ikhfa Syafawi
Hukum bacaan ini berlakIlustrasi hukum mim mati. Foto: pixabayu ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب), dibaca dengan menyamarkan mim mati karena dengungan (ghunnah).
ADVERTISEMENT
Contoh:
فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ (An-Naziat: 14)
رَبُّهُمْ بِذَنْبِهِمْ فَسَوَّاهَا (As-Syam: 14)
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (Al-Fil: 4)
Hukum mim mati adalah bagian penting dari ilmu tajwid yang wajib dikuasai. Dengan memahami idgham mimi, idzhar syafawi, dan ikhfa syafawi bacaan Al-Quran menjadi lebih indah dan sesuai dengan kaidah. (WWN)