Konten dari Pengguna

Hukum Potong Kuku Idul Adha dalam Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
8 Juni 2024 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potong Kuku Idul Adha. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Nandhu
zoom-in-whitePerbesar
Potong Kuku Idul Adha. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Nandhu
ADVERTISEMENT
Hukum potong kuku Idul Adha sebaiknya tidak dilakukan, terkhusus seorang muslim yang akan menunaikan ibadah kurban. Iduladha sendiri merupakan salah satu hari raya besar dalam Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Pada hari ini, umat Islam memperingati kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah Swt. Sebagai bagian dari perayaan ini, umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk berkurban.

Hukum Potong Kuku Idul Adha

Potong Kuku Idul Adha. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Ray
Ada beberapa adab dan aturan khusus yang dianjurkan selama masa-masa menjelang Iduladha. Salah satunya adalah hukum potong kuku. Potong kuku saat menjelang Idul Adha memiliki dasar yang kuat dari hadis-hadis Nabi Muhammad Saw.
Salah satu hadis yang sering dijadikan rujukan adalah yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah, bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:
ADVERTISEMENT
Hadis ini mengindikasikan bahwa bagi seseorang yang berniat untuk berkurban, disunnahkan untuk tidak memotong rambut dan kuku. Mulai dari awal bulan Dzulhijjah hingga hewan kurbannya disembelih. Larangan ini merupakan bentuk penghormatan dan kesiapan diri dalam menyambut ibadah kurban.
Beberapa ulama menginterpretasikan bahwa hal ini adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Sementara lainnya melihatnya sebagai sunnah biasa.
Terdapat beberapa hikmah di balik larangan ini. Salah satunya adalah agar seseorang yang berkurban merasakan sebagian kecil dari larangan yang dialami oleh orang-orang yang sedang ihram dalam ibadah haji. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas dengan orang-orang yang sedang melaksanakan haji.
Namun, perlu dicatat bahwa jika seseorang tidak berniat untuk berkurban, larangan ini tidak berlaku.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jika memotong kuku atau rambut diperlukan karena alasan tertentu. Dikutip dari buku Berguru, Brilly (2024: 5), misalnya kesehatan atau kebersihan, maka diperbolehkan untuk melakukannya.
Dalam penerapannya, tidak semua Muslim mengetahui atau mematuhi sunnah ini. Hal ini sering disebabkan oleh kurangnya pemahaman atau sosialisasi tentang adab-adab yang dianjurkan menjelang Idul Adha.
Oleh karena itu, penting untuk terus memberikan edukasi dan penjelasan mengenai sunnah-sunnah. Hal ini agar umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan lebih sempurna.
Tidak potong kuku Idul Adha bagi seseorang yang berniat berkurban merupakan bagian dari sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Meskipun tidak wajib, mengikutinya dapat menjadi bentuk kepatuhan dan penghormatan terhadap ibadah kurban. (Gin)
ADVERTISEMENT