Ikhtiar Batin yang Memiliki Pengaruh Besar dan Motivasi Intrinsik

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
13 Februari 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ikhtiar batin dan motivasi intrinsik. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ikhtiar batin dan motivasi intrinsik. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
ADVERTISEMENT
Sebagai manusia yang lemah, berikhtiar adalah hal sebuah hal yang harus dilakukan untuk memperoleh apa yang dikehendaki. Meski demikian, ikhtiar secara fisik saja tidaklah cukup, sebab manusia sangat membutuhkan penciptanya, salah satunya adalah ikhtiar batin. Ikhtiar batin yang besar pengaruhnya dan merupakan motivasi intrinsik adalah doa.
ADVERTISEMENT
Lantas, kenapa manusia harus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan apa hubungan dari doa dengan motivasi?

Ikhtiar Batin yang Memiliki Pengaruh Besar dan Motivasi Intrinsik

Ilustrasi berikhtiar kepada Allah SWT. Foto: Unsplash/Masjid MABA
Kata doa berasal dari bahasa Arab du’a yang artinya al-ibadat yakni ibadahnya makhluk kepada Sang Khalik, al-Isti’anah atau al-Istighasah yaitu memohon pertolongan atau bantuan kepada Zat Yang Maha Kuasa, an-Nida yakni panggilan hamba terhadap Allah Yang Maha Pendengar, al-Su’al yakni permintaan atau permohonan dari makhluk yang rendah kepada Sang Khalik Yang Maha Tinggi.
Aulia Fadli dalam bukunya Doa-doa Mustajab Orang Tua untuk Anaknya (2014: 21) menjelaskan makna doa adalah melahirkan kehinaan dan kerendahan diri dalam keadaan tiada berdaya dan tiada berkekuatan dan kemudian menyatakan hajat, keperluan dan ketundukkan kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam pengertian amalan keagamaan, doa dikenal sebagai upaya memanggil Allah dalam rangka mengajukan permohonan kepada-Nya. Dengan berdoa berarti kita menyatakan apa yang dikehendaki terhadap Allah SWT untuk mendapatkan kemanfaatan atau menolak kemudharatan.
Allah SWT berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Keutamaan Doa

Pada hakikatnya, berdoa atau tidaknya seorang hamba kepada Allah SWT tidaklah mengurangi kebesaran-Nya. Meski demikian, Allah SWT meminta hamba-Nya untuk berdoa. Sebab, terdapat banyak sekali keuatamaan dari berdoa, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Memperjelas Manusia

Sebagai seorang hamba, sudah seharusnya merasa rendah hati. Maka dari itu, jika hal ini termaknai dengan benar, akan menghindarkan kita dari sikap dan sifat sombong, malas, dan bergantung selain kepada Allah.

2. Sarana Zikir

Perintah berdoa merupakan sarana kita mengingat Allah SWT karena dengan mengingat-Nya, hati kita akan tenang dan dengan terciptanya ketenangan hati akan membuat kita akan bahagia.
Allah SWT bersabda,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Rad: 28)

3. Sebuah Harapan

Doa hakikatnya adalah harapan, tujuan, keinginan, atau target yang ingin kita raih. Saat kita berdoa, tentu saja kita menginginkan semua harapan dan keinginan itu dikabulkan oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT

4. Penyemangat

Pada saat seorang hamba berdoa, maka yakinlah bahwa hamba tersebut memiliki harapan, dan harapan akan melahirkan semangat dan melahirkan motivasi untuk berikhtiar agar melakukan keinginan semaksimal mungkin.
Doa merupakan sebuah bentuk permintaan dari manusia kepada Allah SWT. Manusia yang gemar berdoa, itulah bukti tanda ia adalah makhluk lemah dan sangat membutuhkan Penciptanya.
Di sisi lain, Allah SWT tidak pernah menolak doa seorang hamba. Maka dari itu, tidak ada ruginya untuk selalu berdoa kepada Allah SWT dalam waktu dan keadaan.(MZM)