Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Isi Perjanjian Hudaibiyah antara Nabi Muhammad dan Kaum Quraisy
4 Februari 2023 17:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melaksanakan ibadah haji memanglah berat dan harus menyiapkan uang yang tidak sedikit. Namun jalan tersebut jauh lebih mudah dibandingkan pada zaman Nabi Muhammad SAW yang pernah dilarang untuk pergi ke Makkah oleh kaum Quraisy yang menghasilkan kesepakatan bernama Perjanjian Hudaibiyah. Sebenarnya, apa isi perjanjian Hubaibiyah?
ADVERTISEMENT
Isi Perjanjian Hudaibiyah antara Nabi Muhammad dan Kaum Quraisy
Beberapa kali umat Islam berperang dengan kaum Quraisy di Makkah. Namun dengan kekalahan kaum Quraisy kepada umat Islam setelah perang Khandaq, maka umat Islam dilarang untuk masuk ke Makkah.
Melihat hal tersebut, Nabi Muhammad SAW mencoba agar tidak terjadi pertumpahan darah di Makkah. Sebab, Makkah adalah kota suci yang dilarang adanya perbuatan haram.
Sebelumnya, Nabi Muhammad SAW bermimpi melakukan ibadah bersama umatnya ke Makkah. Mimpi tersebut kemudian menjadi pertanda baik dan membuat Nabi Muhammad SAW mengadakan umrah dengan membawa 70 ekor unta.
Ketika berangkat ke Makkah, kaum Quraisy melihat rombongan Nabi Muhammad SAW yang membuat mereka ketakutan. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Nabi Muhammad SAW mengambul rute berbeda sampai ke daerah Hudaibiyah.
ADVERTISEMENT
Kaum Quraisy mengirimkan utusan yang bernama Urwah bin Masud untuk mencegak rombongan Nabi Muhammad SAW masuk ke Makkah. Akan tetapi Urwah merasa terpana akan sosok Nabi Muhammad SAW dan membiarkannya masuk.
Nabi Muhammad SAW meminta Usman bin Affan untuk masuk ke Makkah. Akan tetapi terdapat rumor bahwa Utsman ditangkap dan dibunuh oleh kaum Quraisy.
Mendengar hal tersebut membuat Nabi Muhammad SAW khawatir dan meminta umatnya untuk berbaiat kepada beliau.
Seperti yang dijelaskan oleh Tasaro GK dalam novel biografi Muhammad Lelaki Peggenggam Hujan (2010), Nabi Muhammad SAW meminta kepada umat Muslim untuk berbaiat kepadanya. Seluruh umat islam bersumpah untuk selalu setia kepada Nabi Muhammad SAW.
Tiba-tiba, Utsman kembali dan membawa rombongan dari kaum Quraisy untuk melaksanakan diskusi. Dari diskusi tersebut, terjadilah sebuah kesepakatan yang bernama Perjanjian Hubaidiyah yang isinya adalah:
ADVERTISEMENT
Awal dari perjanjian Hudaibiyah tersebut membuat kekhawatiran para sahabat yang merugikan umat Islam. Namun Nabi Muhammad SAW menyikapinya dengan bijaksana. Bahkan, perjanjian tersebut menjadi peluang untuk memperluas dakwah Islam setelah gencatan senjata selama 10 tahun.(MZM)
ADVERTISEMENT