Konten dari Pengguna

Isi Perjanjian Plakat Pendek atau Korte Verklaring dan Sejarahnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
19 Juli 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aceh harus mengakui kekuasaan VOC adalah isi dari perjanjian Plakat Pendek. Sumber: Unsplash/Cytonn Photography
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aceh harus mengakui kekuasaan VOC adalah isi dari perjanjian Plakat Pendek. Sumber: Unsplash/Cytonn Photography
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aceh harus mengakui kekuasaan VOC adalah isi dari perjanjian Korte Verklaring yang dikenal juga dengan nama Plakat Pendek. Perjanjian ini sekaligus mengakhiri perang Aceh yang sudah berlangsung selama tiga dekade, yakni sejak tahun 1873 hingga 1904.
ADVERTISEMENT
Perang Aceh adalah perlawanan yang dilakukan oleh Kesultanan Aceh terhadap Belanda. Kala itu, Belanda berambisi ingin berkuasa di Nusantara, termasuk di Aceh. Perang ini merupakan bagian dari serangkaian konflik yang terjadi.

Aceh Harus Mengakui Keuasaan VOC Adalah Isi dari Perjanjian Plakat Pendek

Ilustrasi aceh harus mengakui kekuasaan VOC adalah isi dari perjanjian Plakat Pendek. Sumber: Pixabay/Pexels
Aceh harus mengakui kekuasaan VOC adalah isi dari Perjanjian Plakat Pendek antara Kesultanan Aceh dan pemerintahan Hindia Belanda. Berikut ini latar belakang adanya perjanjian tersebut.
Perang Aceh berlangsung selama tiga dekade, yakni dimulai dari tahun 1873 hingga 1904. Terjadinya perang ini akibat Belanda ingin menguasai wilayah Aceh. Hanya saja Kesultanan Aceh tidak sudi tunduk pada Belanda dan memilih untuk melawan.
Pada tahun 1871, Belanda dan Inggris membuat perjanjian bernama Traktat Sumatera. dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa Belanda diberi kebebasan untuk memperluas wilayah ke seluruh Sumatera, termasuk ke aceh.
ADVERTISEMENT
Belanda pun menemui Sultan Aceh, Muhammad Daud Syah, dan memberikan surat permintaan supaya Aceh mengakui kedaulatan Hindia Belanda di wilayahnya. Namun, Sultan Aceh menolak dan memilih melawan.
Bertahun-tahun Belanda mencoba menaklukkan Aceh, tetapi selalu gagal. Pejuang Aceh terlalu tangguh untuk dikalahkan. Kemudian, pada tahun 1899, Belanda mulai menyerang dengan siasat kekerasan.
Belanda melakukan kekerasan dengan menyerang membabi buta. Mereka menghancurkan perkampungan, menyerang anak-anak, perempuan, hingga orang tua. Siasat ini pun berhasil.
Satu persatu pejuang Aceh, seperti Teuku Umar gugur di medan pertempuan. Sementara istrinya, Cut Nyak Dien ditangkap dan dibuang ke sumedang.
Dikutip dari buku Sejarah SMP Kelas VII, Drs. Anwar Kurnia, Drs. H. Moh Suryana, (2007:141), pada tahun 1904, akhirnya Muhammad Daud Syah menanadatangani Plakat Pendek.
ADVERTISEMENT
Adapun isi dari Plakat Pendek atau Korte Verklaring adalah sebagai berikut:
Demikianlah sejarah munculnya Plakat Pendek. Aceh harus mengakui kekuasaan VOC adalah isi dari perjanjian tersebut. (SASH)