Konten dari Pengguna

Istilah Lain untuk Siklus Air dan Jenis-Jenisnya dalam Ilmu Biologi

Berita Terkini
Penulis kumparan
26 April 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siklus air disebut juga dengan istilah. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siklus air disebut juga dengan istilah. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu biologi, siklus air disebut juga dengan istilah siklus hidrologi. Istilah yang satu ini tentu sudah familiar bagi para siswa yang belajar tentang ilmu biologi. Menariknya, ternyata terdapat beberapa jenis siklus hidrologi yang dapat terjadi di permukaan bumi.
ADVERTISEMENT
Tentu saja setiap jenis siklus hidrologi tersebut memiliki proses yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi para siswa untuk bisa mengetahui dan memahaminya dengan baik.

Istilah Lain untuk Siklus Air dan Jenis-Jenisnya

Ilustrasi siklus air disebut juga dengan istilah. Sumber: pexels.com
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa siklus air disebut juga dengan istilah siklus hidrologi. Pada dasarnya, siklus hidrologi merupakan proses alami ketika air bergerak secara terus-menerus Sirkulasi air ini menggambarkan pergerakan molekul air (H2O) dari atmosfer ke bumi dan sebaliknya.
Mengutip dari buku Daur Air dan Peristiwa Alam, Ryzald Mahendra Putra (2023), berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis siklus hidrologi dalam ilmu biologi.

1. Siklus Pendek

Siklus hidrologi pendek dimulai dari proses evaporasi air laut ke atmosfer. Nantinya, pada ketinggian tertentu, uap air akan mengalami kondensasi sehingga dapat membentuk awan.
ADVERTISEMENT
Apabila awan sudah tidak mampu menahan beban air, maka proses presipitasi terjadi sehingga memunculkan hujan dan air jatuh kembali ke laut.

2. Siklus Sedang

Sama seperti pada siklus hidrologi pendek, siklus hidrologi sedang juga terjadi saat air laut menguap. Namun, yang membedakan adalah uap air akan terbawa oleh angin menuju daratan. Kemudian pada ketinggian tertentu, uap air mengalami proses kondensasi menjadi awan.
Nantinya, awan ini akan menjadi hujan yang jatuh ke daratan dan meresap ke dalam tanah. Sebagian akan diserap oleh akar tumbuhan dan sebagian lainnya akan terbawa aliran air permukaan, seperti sungai. Setelah itu, air akan melewati berbagai macam saluran air yang membawanya berakhir ke laut.

3. Siklus Panjang

Siklus hidrologi panjang dimulai dengan evaporasi dan kondensasi air laut. Kemudian awan yang terbentuk dibawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan. Lalu, awan yang terbentuk bergabung dengan uap air dari evaporasi danau dan sungai serta transpirasi tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Akibat pengaruh ketinggian tempat, uap air mengenai lapisan udara dingin dan berubah menjadi salju. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya hujan salju ketika musim dingin dan membentuk bongkahan es di pegunungan tinggi.
Bongkahan es di pegunungan akan meluncur ke tempat yang lebih rendah karena gaya gravitasi. Lalu, karena perubahan suhu, bongkahan es atau gletser akan mencair dan mengalir melalui perairan darat dan kembali ke laut.
Jadi, bisa dipahami bahwa siklus air disebut juga dengan istilah siklus hidrologi. Semoga bermanfaat. (Anne)