Konten dari Pengguna

Istilah Percaya terhadap Kemampuan Diri Sendiri dalam Agama Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
16 Februari 2023 18:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Percaya terhadap kemampuan diri sendiri merupakan bentuk husnudzan kepada diri sendiri, sumber foto (Wonderlane) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Percaya terhadap kemampuan diri sendiri merupakan bentuk husnudzan kepada diri sendiri, sumber foto (Wonderlane) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Percaya terhadap kemampuan diri sendiri merupakan bentuk husnudzan kepada diri sendiri. Husnuzan merupakan salah satu akhlak terpuji dalam agama Islam yang harus dimiliki oleh setiap insan. Allah SWT memerintahkan agar manusia dapat bersikap husnudzan terhadap segala situasi atau kondisi.
ADVERTISEMENT
Husnudzan tidak hanya bisa dilakukan untuk orang lain, tetapi juga bisa diterapkan kepada diri sendiri. Terkadang, kita merasa pesimis dan menganggap bahwa diri kita tidak memiliki kemampuan. Tidak jarang, kita juga membandingkan kemampuan diri sendiri dengan orang lain yang berujung pada meningkatnya rasa pesimistis.
Namun, husnudzan dapat dijadikan jawaban agar dapat berpikir lebih optimis terhadap diri sendiri. Agar lebih memahami konsep huznudzan, sebaiknya simak penjelasannya di artikel ini.

Istilah Percaya terhadap Kemampuan Diri Sendiri dalam Agama Islam

Ilustrasi Percaya terhadap kemampuan diri sendiri merupakan bentuk husnudzan kepada diri sendiri, sumber foto (Linkedin Sales Solution) by unsplash.com
Mengutip buku Tafsir Ayat-ayat Ayyuhal-Ladzina Amanu oleh Syaikh Muhammad Abdul Athi Buhairi (2012), husnu artinya baik, sedangkan dzan artinya dugaan atau sangkaan. Secara umum, husnudzan dalam agama Islam adalah suatu pemikiran yang mengarah pada hal-hal positif dan kebaikan.
ADVERTISEMENT
Tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri disebut dengan pesimis atau meragukan diri. Hal ini tentu tidak baik jika membelenggu diri secara terus menerus.
Husnudzan adalah sikap yang mempercayai bahwa setiap ciptaan Allah SWT memiliki kebaikan dan kebermanfaatan. Pasalnya, Allah SWT telah memberikan rahmat dan karunia pada setiap makhluk sesuai dengan porsinya.

Contoh Percaya terhadap Kemampuan Diri Sendiri

Berprasangka baik juga harus diterapkan kepada diri sendiri. Beberapa contoh yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut:

1. Berpikir Optimis

Berpikir optimis adalah salah satu sikap muslim yang baik karena berusaha untuk menyingkirkan prasangka-prasangka buruk yang menghantui.
Terkadang, manusia senang menduga-duga bahwa akan ada hari yang buruk terjadi dalam hidupnya. Hal ini sebenarnya tidak boleh dilakukan karena sama saja dengan berprasangka buruk kepada Allah. Berpikir optimis sangat penting dilakukan agar lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas.
ADVERTISEMENT

2. Yakin dengan Kemampuan yang Dimiliki

Ketika sudah berlatih dan bekerja keras dengan maksimal, mengapa kamu masih ragu dengan kemampuan diri sendiri? Jika sudah memiliki bekal yang cukup, seharusnya bisa lebih percaya diri dalam melakukan bidang yang digeluti.

3. Gigih dalam Berusaha

Gigih dalam mengerjakan suatu hal adalah salah satu bentuk sikap percaya terhadap kemampuan diri sendiri. Hal ini menandakan bahwa kamu percaya bahwa dengan kegigihan dan usaha yang keras, maka impian atau cita-cita bisa menjadi kenyataan.

4. Sabar dalam Berproses

Sabar adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Sabar adalah salah satu kunci kesuksesan manusia. Hal ini juga tertuang dalam Al-Qur'an surat Al Imran ayat 200.
Menghargai kemampuan diri sendiri adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencintai diri sendiri. Dengan senantiasa berpikir positif, maka segala kebaikan di alam semesta akan mendekat dalam kehidupan kita. (DLA)
ADVERTISEMENT