Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Jamarat: Tempat Jamaah Haji Melempar Jumrah
5 April 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, terdapat beberapa rangkaian yang harus dilakukan. Salah satunya adalah melempar jumrah. Tempat jamaah haji melempar jumrah adalah Jamarat.
ADVERTISEMENT
Jamarat terletak di kota Mina. Jamarat berjumlah tiga yang dinamakan Ula, Wustha, dan juga Aqabah.
Tempat Jamaah Haji Melempar Jumrah adalah Jamarat
Salah satu rangkaian haji adalah melempar jumrah. Kata jumrah secara bahasa memiliki arti batu kecil atau kerikil. Tempat jamaah haji melempar jumrah adalah Jamarat.
Jamarat merupakan bentuk jamak dari jumrah. Sehingga jika menyebut salah satunya akan dinamakan sebagai jumrah. Sedangkan jika menyebut ketiganya disebut sebagai jamarat.
Dikutip dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah, Sarwat (2019), pada hakikatnya yang disebut dengan melontar jamarat adalah melempar batu kerikil ke arat tiga jamarat yang berada lokasinya di Mina, pada hari Nahr yaitu tanggal 10 Zulhijah, dalam rangka ritual ibadah haji.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana sejarahnya? Melempar jumrah ini sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim a.s. Dahulu iblis berusaha untuk menghalangi Nabi Ibrahim ketika ingin meleksanakan perintah Allah Swt. untuk menyembelih Ismail a.s, putranya.
Iblis pertama kali meminta Nabi Ibrahim a.s. untuk mengurungkan niat menyembelih anaknya. Namun, Nabi Ibrahim mengetahui bahwa iblis hanya menggodanya agar tidak menaati perintah dari Allah Swt.
Mengetahui niatan iblis, Nabi Ibrahim kemudian mengambil tujuh buah batu dan melemparkannya kepada iblis (jumrah Ula). Setelah upayanya gagal, iblis membujuk istri Nabi Ibrahim yang bernama Siti Hajar agar melarang suaminya menyembelih Ismail.
Namun, upaya iblis lagi-lagi gagal. Siti Hajar juga menolak dan malah melempari iblis dengan batu. Peristiwa ini sekarang menjadi tempat melempar jumrah yang bernama Wustha.
ADVERTISEMENT
Iblis masih tidak menyerah dan kini menggoda Nabi Ismail a.s. Nyatanya, Ismail memiliki pendirian yang teguh. Ismail meyakini bahwa perintah untuk menyembelih dirinya berasal dari Allah Swt. Nabi Ismail kemudian melempar iblis dengan batu. Peristiwa ini disebut dengan jumrah Aqabah.
Tempat di mana Nabi Ibrahim melempar jumrah dilakukan di sebuah pilar tiang berbentuk elips tipis. Tiang tersebut adalah simbol dari iblis dan hawa nafsunya.
Jadi tempat jamaah haji melempar jumrah adalah jamarat. Ternyata lempar jumrah ini sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim a.s. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan seputar ibadah haji dan agama Islam . (FAR)