Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Jawaban Matur Nuwun dalam Tradisi Masyarakat Jawa
25 November 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi jawaban matur nuwun, sumber gambar: https://www.unsplash.com/](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1637815208/e5epjnpfjzf7jaub8nmt.jpg)
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat yang lahir dan dibesarkan di keluarga Jawa, pasti sudah familiar dengan kata matur nuwun. Kalimat tersebut termasuk kalimat yang biasanya diucapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat di Jawa. Lalu, bagaimana jawaban matur nuwun dalam Bahasa Jawa?
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu, suku Jawa merupakan salah satu etnis terbesar yang ada di Indonesia. Suku Jawa tidak hanya berada di Pulau Jawa, melainkan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dengan tersebarnya suku Jawa, maka tidak heran jika Bahasa Jawa menjadi familiar di kalangan suku non Jawa.
Bahkan, tidak sedikit orang yang ingin mempelajari bahasa daerah tersebut guna memperkaya pengetahuannya. Oleh karena itu, sudah selayaknya suku Jawa melestarikan bahasa daerahnya agar tidak diklaim oleh bangsa lain.
Tingkatan Bahasa Jawa
Mengutip buku Penanaman Karakter Sopan Berbahasa Saat Berinteraksi dalam Pembelajaran (2020), bahasa Jawa terdiri dari beberapa tingkatan. Berbagai tingkatan tersebut digunakan sebagai landasan dalam berbicara.
Adapun tingkatan pada tradisi Bahasa Jawa di antaranya yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
• Basa ngoko (Bahasa Jawa ngoko)
• Basa ngoko alus (Bahasa Jawa ngoko alus)
• Basa krama inggil (Bahasa Jawa krama inggil)
• Basa krama alus (Bahasa Jawa krama alus)
Penggunaan tingkatan bahasa Jawa ini perlu disesuaikan dengan lawan bicara. Jika berbicara dengan orang yang lebih tua, maka gunakan basa krama, baik krama inggil atau krama alus. Adapun jika berbicara dengan orang yang seumuran atau orang yang umurnya lebih muda, maka gunakan basa ngoko.
Jawaban Matur Nuwun
Dalam Bahasa Jawa, matur nuwun termasuk ke dalam tingkatan ngoko alus atau bisa juga ditempatkan sebagai krama inggil. Jika menerima ucapan matur nuwun, maka dapat dijawab dengan “sami-sami” atau “podho-podho”.
Lalu, apa perbedaan dari keduanya?
ADVERTISEMENT
Sami-sami dan podho-podho memiliki arti yang tidak jauh berbeda, yakni “sama-sama”. Hanya saja, penggunaan kata tersebut ditujukan untuk orang yang berbeda. Jika sami-sami diucapkan kepada orang yang lebih tua, maka podho-podho diucapkan kepada orang yang seumuran atau lebih muda.
Mempelajari arti matur nuwun dalam bahasa Jawa tidak akan sulit asalkan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Salah satu alternatif yang paling mudah yaitu dengan menghafal kosa kata Bahasa Jawa yang sering dipakai sehari-hari oleh masyarakat .
(DLA)