Konten dari Pengguna

Jawazul Wajhain: Pengertian dan Contohnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
3 Juni 2023 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jawazul Wajhain | Sumber: Unsplash/Syed Aoun Abbas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jawazul Wajhain | Sumber: Unsplash/Syed Aoun Abbas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam membaca Al-Quran, terdapat hukum-hukum yang harus dipatuhi. Misalnya saja huruf ra (ر) yang memiliki hukum pelafalan berbeda-beda. Salah satunya adalah hukum jawazul wajhain. Apa yang dimaksud dengan jawazul wajhain?
ADVERTISEMENT
Umat Islam harus memahami hukum ini agar bisa membaca Al-Quran dengan benar. Contoh jawazul wajhain bisa dipelajari agar bisa lebih mudah memahami hukum bacaan ini.

Hukum Membaca Huruf Ra (ر)

Ilustrasi Jawazul Wajhain | Sumber: Unsplash/Rachid Oucharia
Al-Quran adalah kitab suci yang wajib dibaca dan dipahami oleh umat Islam. Al-Quran harus dibaca dengan mengikuti hukum dan kaidah yang berlaku. Oleh karena itu, hukum-hukum bacaan Al-Quran harus dipelajari.
Dikutip dari Al-Qur’an Hadis Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI, Abdilah dan Burhanudin (2021:37-39), huruf (ر) merupakan salah satu huruf hijaiyah yang memiliki pelafalan berbeda-beda. Terdapat tiga macam hukum membaca huruf (ر), yaitu tafkhim, tarqiq, dan jawazul wajhain. Berikut ini penjelasannya:

1. Tafkhim

Huruf ra (ر) tafkhim merupakan huruf (ر) yang bacaannya tebal. Terdapat empat faktor yang menyebabkan huruf ra dibaca tebal, yakni:
ADVERTISEMENT

2. Tarqiq

Huruf ra (ر) tarqiq merupakan huruf ra yang bacaannya tipis. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan ra dibaca tipis, yakni:

Pengertian dan Contoh Jawazul Wajhain

Ilustrasi Jawazul Wajhain | Sumber: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
Selain hukum-hukum yang telah disebutkan, ada juga hukum jawazul wajhain. Pengertian jawazul wajhain adalah huruf ra boleh dibaca tafkhim (tebal) dan boleh dibaca tarqiq (tipis). Hukum jawazul wajhain berlaku apabila terdapat huruf ra sukun, huruf sebelumnya berharakat kasrah, dan huruf sesudahnya berupa huruf isti’la.
ADVERTISEMENT
Berikut ini contohnya:
مِنْ عِرْضِهِ - بِحِرْصٍ
Selain jawazul wajhain dan hukum bacaan huruf ra (ر), masih ada beberapa hukum bacaan yang harus dipelajari dan dipahami. (KRIS)