Konten dari Pengguna

Katak Berkembang Biak dengan Cara Ovipar, Ini Penjelasannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
27 Juli 2022 23:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Maret 2023 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Katak berkembang biak dengan ovipar. Sumber: Pexels.com/nastia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Katak berkembang biak dengan ovipar. Sumber: Pexels.com/nastia
ADVERTISEMENT
Katak berkembang biak dengan cara ovipar. Selama fase pertumbuhannya, katak termasuk salah satu jenis hewan yang mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk tubuh.
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan ovipar? Apa saja cara perkembangbiakan pada hewan selain ovipar? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan selengkapnya dengan membaca uraian berikut ini.

Penjelasan Singkat tentang Perkembangbiakan Hewan

Ilustrasi katak yang tinggal di dedaunan. Foto: Pexels
Hewan sebagai makhluk hidup tentu memiliki ciri-ciri seperti butuh makan, bergerak, bernapas, bertumbuh, dan berkembang biak.
Perkembangbiakan pada hewan terbagi dalam dua klasifikasi, yakni perkembangbiakan secara generatif (kawin) dan perkembangbiakan secara vegetatif (tanpa kawin).
Pada pembahasan kali ini, kita akan berfokus pada perkembangbiakan secara generatif terlebih dahulu. Perkembangbiakan secara generatif terbagi menjadi tiga, yaitu:
ADVERTISEMENT

Katak Berkembang Biak dengan Cara Ovipar

Ilustrasi Kecebong. Sumber: Pexels.com/Chris F
Mengapa katak berkembang biak dengan cara ovipar? Berdasarkan penjelasan singkat di atas, dapat dipahami bahwa katak disebut berkembang biak dengan cara ovipar karena termasuk hewan bertelur.
Tim Guru Indonesia dalam Buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1 (2010: 187) menjelaskan bahwa ada ciri-ciri hewan ovipar, yaitu:
Jadi, sudah jelas bahwa katak adalah hewan ovipar. Supaya lebih paham tentang perkembangbiakan katak, mari simak siklus hidup katak berikut ini.

Siklus Hidup Katak/Kodok

Ilustrasi katak dewasa. Foto: Pexels
Siklus hidup atau daur hidup katak terbilang unik. Pasalnya, katak kecil hidup di dalam air dan bernapas dengan menggunakan insang. Namun, saat dewasa, katak hidup di dua alam serta bernapas dengan paru-paru dan kulit.
ADVERTISEMENT

1. Telur Katak

Katak dalam hidupnya mengalami metamorfosis. Selain itu, katak juga mengalami perubahan habitat dari yang awalnya hanya bisa hidup di air kemudian hidup di dua tempat, yaitu air dan darat.
Katak berasal dari telur-telur katak. Biasanya, katak betina atau induk katak dapat menghasilkan 5.000-20.000 telur ketika bertelur. Induk katak juga tidak akan mengerami telurnya sehingga telur-telur itu akan menetas dengan sendirinya.

2. Berudu atau Kecebong

Setelah telur menetas, keluarlah berudu atau kecebong. Berudu hidup di air karena memiliki insang, yakni alat pernapasan untuk bernapas di dalam air seperti pada ikan.
Pada fase ini, berudu hidup di air selama sekitar 5 hari sebelum berubah menjadi katak muda. Selama menjadi berudu, katak memakan alga dan bagian tumbuhan lainnya untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT

3. Katak Muda

Berudu perlahan berubah menjadi katak muda. Dikutip dari Super Sukses AKM Asesmen Kompetensi Minimum SMP/MTs oleh Tim Kreatif (2020: 13), tiga minggu kemudian, insang pada katak akan tertutup oleh kulitnya dan tumbuhlah kaki belakang.
Ketika usia 8 minggu, berudu kemudian akan berubah menjadi katak muda yang memiliki kaki dan ekor. Ekor ini kemudian akan memendek dan ia bernapas dengan paru-paru.

4. Katak Dewasa

Setelah dewasa, katak muda akan menjadi katak tanpa ekor. Katak akan hidup di darat dan bernapas melalui paru-paru, selaput rongga mulut, dan kulit.
Katak dewasa dapat bernapas dengan kulit karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler, sehingga gas pernapasan mudah berdifusi.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Habitat Katak pada Tahap Pertumbuhan dan Dewasa

Ilustrasi katak dewasa. Foto: Pexels
Selama mengalami metamorfosis, katak memiliki tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak dewasa. Pada fase awal hidupnya, katak hidup di air.
Setelah dewasa dan mengalami perubahan bentuk tubuh, katak lebih sering hidup di darat dan biasanya hanya kembali lagi ke air untuk bertelur bagi katak betina.

Habitat 1: Sungai, Kolam, atau Genangan Air

Selama fase awal pertumbuhan, hewan ini harus berada di lingkungan dengan sumber air yang memadai untuk berkembang biak, seperti sungai, kotak, atau genangan air.
Pasalnya, katak berkembang biak dengan cara bertelur. Telur katak yang dibuahi oleh spermatozoa jantan akan dilepaskan oleh induk katak di atas permukaan air supaya mereka bisa berkembang.
Telur katak menetas menjadi berudu dan masih hidup di dalam air karena bernapas melalui insang dan paru-parunya belum berkembang.
ADVERTISEMENT
Setelah berudu tumbuh menjadi katak muda, mereka masih hidup di air karena belum bisa melompat dan paru-parunya masih dalam perkembangan.

Habitat 2: Daun-daunan atau Hutan Lembab

Setelah katak muda berkembang menjadi katak dewasa, tubuhnya mengalami perubahan secara lengkap, mulai dari kaki, paru-paru, hingga ekornya yang menghilang.
Pada fase ini, katak akan lebih banyak menghabiskan waktu hidupnya di darat atau daerah yang lembap, seperti hutan lembap. Selain itu, katak yang bergerak dengan cara melompat biasanya tinggal di antara daun-daunan.
(AA & SFR)