Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kekuatan yang Diperlukan dalam Gerakan Tari Kecak yang Penting bagi Penari
9 September 2022 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 6 Mei 2023 15:41 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kekuatan yang Diperlukan dalam Gerakan Tari Kecak beserta Keunikannya
Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup populer dengan keragaman budayanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya keragaman seni yang dimiliki tiap daerah di Indonesia, termasuk Bali. Bali merupakan salah satu pulau sekaligus provinsi yang cukup banyak diminati karena banyaknya destinasi wisata menarik di dalamnya. Tak hanya itu, Bali juga memiliki kesenian khas yang cukup dikenal bagi masyarakat dalam maupun luar negeri.
Tari Kecak merupakan salah satu seni tari asal Bali yang menyimpan keunikan tersendiri. Dalam tarian ini bahkan menyimpan cerita khusus yang menarik untuk diketahui. Sebagaimana yang tertulis dalam buku berjudul Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 yang ditulis oleh Jelly Eko Purnomo, S.Pd. & Zefri Yandra, S.Pd. (2021:168) menyebutkan bahwa Tari Kecak dari Bali yang memiliki jumlah penari lebih dari dua puluh orang ini sebenarnya merupakan tarian adat tradisional Bali yang dulunya sebagai tarian sebuah prosesi keagamaan Hindu Bali.
Masih dalam buku yang sama juga disebutkan bahwa tarian ini termasuk ke dalam bagian tari Sang Hyang atau jenis tari kerasukan roh (karawuhan) sehingga tak heran tari kecak mempertunjukan seorang penari yang akan kerasukan roh sehingga menjadi jembatan atau media komunikasi dengan para dewa dan pengusir roh jahat. Tarian dilakukan sambil duduk membentuk sebuah lingkaran. Keunikan tari kecak dari Bali ini tercipta karena perpaduan antara seni, budaya dan kisah mistik dalam sebuah gerakan tari yang mengagumkan.
ADVERTISEMENT
Tari Kecak dilakukan dengan sambil duduk membentuk sebuah lingkaran. Keunikan tarian ini adalah tidak menggunakan instrumen alat musik sama sekali untuk mengiringi tarian. Musik pengiring yang digunakan hanya dihasilkan dari suara penarinya. Tari kecak ini juga terbilang cukup monoton karena gerak tari kecak didominasi dengan degan sikap duduk.
Penjelasan mengenai gerakan tari kecak tersebut dipaparkan lebih rinci dalam buku Seni Budaya Keterampilan karya Drs. Sri Murtono, M.Pd. dkk. (2007:125). Dalam buku tersebut memaparkan bahwa Tari kecak memiliki keunikan berupa gerakan tariannya yang monoton atau tidak banyak variasi, gerakan tari kecak banyak dilakukan dengan duduk melingkar dengan tangan digerak gerakan di atas kepala.
Tak hanya itu, keunikan gerakan Tari Kecak juga disebutkan dalam buku Yuk, Mengenal Tari Daerah 34 Provinsi di Indonesia yang disusun oleh Tim Redaksi, ‎Inoer H (2017: 23) yang memaparkan bahwa Tari Kecak dibawakan oleh ratusan penari yang hanya mengenakan kain kemban, sedang tokoh cerita Ramayana mengenakan pakaian tradisional Bali. Gerak tari menirukan gerakan alam, seperti gerak angin, api, pohon, gelombang laut, tepuk tangan, melompat-lompat, dan menirukan gerakan binatang. Setiap gerakan diiringi desis atau sorak penarinya.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Tari Kecak merupakan salah satu gerakan yang memerlukan kekuatan pada kaki dan tangan. Maka dari itu, kelentukan tubuh juga dibutuhkan dalam gerakan tarian ini. Dengan mengetahui apa saja kekuatan yang diperlukan dalam gerakan Tari Kecak beserta keunikannya, Anda dapat lebih mengenal lebih jauh mengenai tarian tradisional Indonesia, khususnya Tari Kecak. Semoga bermanfaat, ya! (DAP)