Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Makna Tari Kecak beserta Sejarah dan Gerakannya
30 Juli 2021 8:38 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 2 Mei 2023 17:58 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin pernah menonton Tari Kecak di Bali. Namun, sudahkah kamu mengetahui makna Tari Kecak?
ADVERTISEMENT
Ditarikan oleh sekitar 50 laki-laki bertelanjang dada dengan kain kotak-kotak di pinggang sampai atas dengkul, tarian kecak menghiasi diadaptasi untuk mengiringi pertunjukan Ramayana.
Selama pertunjukan berlangsung, para penari akan mengeluarkan suara "cak", hingga membentuk suasana mistis yang sangat unik.
Sejarah Tari Kecak
Seniman Bali Wayan Limbak dan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tarian kecak pada tahun 1930-an silam. Tarian itu sendiri terinspirasi dari ritual tradisional masyarakat Bali yang akhirnya diadaptasi di dalam cerita Ramayana untuk ditampilkan sebagai pertunjukan seni bagi para turis.
Pertama kali dipentaskan di beberapa desa saja, dengan cepat tarian ini meluas ke seluruh daerah di Bali dan selalu mewarnai berbagai festival swasta dan pemerintah.
Baca juga: Kategori Tari Kecak Berdasarkan Penarinya
ADVERTISEMENT
Makna Tari Kecak
Pertunjukan Ramayana yang diiringi tarian kecak ini mengisahkan perjuangan Rama ketika membebaskan Shinta, sang permaisuri tercinta dari Rahwana. Ia dibantu oleh Hanoman si kera putih yang memporakporandakan tempat penyekapan Shinta, sampai nyaris terbakar. Selain itu, Rama juga memohon pertolongan kepada Dewata.
Kisah ini menunjukan kepercayaan Rama kepada Tuhan, kerja kerasnya, dan kesetiaan Shinta kepada sang suami yang tentu patut untuk diteladani.
Gerakan Tari Kecak
Berdasarkan buku Pembelajaran Tari dalam Kurikulum PAUD, Dessy Putri Wahyuningtyas, M.Pd., (2020:155), Tari Kecak merupakan jenis tarian ritual yang menggunakan pola lantai lengkung yang membentuk lingkaran.
Di dalam ritual sanghyang untuk menolak bala ini, para penari tidak perlu mengikuti setiap tari yang diiringi oleh gamelan, melainkan bisa lebih santai, karena jalan cerita dan perpaduan suara lebih diutamakan.
ADVERTISEMENT
Seperti tari tradisional lainnya, ada properti khusus yang digunakan di dalam Tari Kecak, yaitu bara api, gelang kerincing, bunga kamboja, topeng, selendang hitam-putih, dan tempat sesaji yang membuatnya semakin sakral dan mistis.
Sebelum menonton Tari Kecak secara langsung di Bali, pastikan kamu membaca script-nya agar kamu memahami pertunjukan yang dilangsungkan dan bisa menangkap makna Tari Kecak yang dipentaskan.
Fungsi Tari Kecak
Dalam tradisi, Tari Kecak ditampilkan sebagai bagian dari ritual sanghyang guna menolak bala. Menurut kepercayaan masyarakat Bali, tari tradisional dapat mengusir penyakit dan melindungi mereka dari kekuatan jahat.
Di samping itu, menurut jurnal Komdifikasi Tari Kecak dalam Seni Pertunjukan di Bali (Kajian Estetika Hindu) tulisan Wayan Seriasih, Tari Kecak berfungsi sebagai sarana hiburan, baik bagi masyarakat setempat maupun para wisatawan yang berkunjung ke Bali.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, Tari Kecak masih sering ditampilkan untuk melestarikan budaya Bali dan memperkenalkannya pada pelancong yang berkunjung ke Pulau Dewata tersebut.
Para wisatawan dapat menyaksikan pertunjukannya secara langsung di beberapa tempat menonton Tari Kecak di Bali , seperti di Tanah Lot, Uluwatu, dan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana alias GWK.
Biasanya, pertunjukan Tari Kecak akan dimulai pada sore hari menjelang matahari terbenam. Jadi, wisatawan dapat menonton Tari Kecak sambil menikmati keindahan sunset.
(BRP)