Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Ketahui Bagaimana Gaya Manajer Tradisional menurut Likert
25 April 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Manajer merupakan salah satu posisi yang ada dalam sebuah perusahaan. Setiap manajer pasti memiliki gaya memimpinnya tersendiri. Bagaimana gaya manajer tradisional menurut Likert?
ADVERTISEMENT
Manajer tradisional memiliki gaya otoriter. Selain itu, masih ada gaya manajer tradisional yang berbeda dengan manajer modern.
Penjelasan Bagaimana Gaya Manajer Tradisional Menurut Likert
Setiap perusahaan pastinya memiliki manajer untuk mengoperasikan bisnis. Dalam perusahaan, seorang manajer memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Hal itu karena manajer bertugas untuk memimpin, mengarahkan, hingga mengawasi para karyawan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.
Dikutip dari buku Manajemen UMKM dan Kewirausahaan Studi Kasus dan Hasil Pemikiran, Iswari et al (2023), manajer bertugas sebagai pengelola utama dan bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan yang terkait dengan seluruh aktivitas perusahaan.
Dalam mengatur segala hal yang berurusan dengan manajerial, seorang manajer memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing. Lantas bagaimana gaya manajer tradisional menurut Likert? Pada manajemen yang tradisional biasanya akan menerapkan hirarki vertikal dan fokus tanggung jawab bawahan kepada atasan. Berikut gaya manajer tradisional menurut Likert.
ADVERTISEMENT
1. Otoriter
Gaya manajer tradisional yang pertama adalah otoriter. Dalam mengambil suatu keputusan, manajer tradisional akan mengambil keputusan sendiri. Keputusan tersebut diambil tanpa berdiskusi dan melibatkan bawahan atau tim.
2. Komunikasi Tunggal
Manajer tradisional menggunakan gaya komunikasi tunggal. Komunikasi tunggal maksudnya adalah bersifat satu arah. Jadi komunikasi hanya dari atas ke bawah. Biasanya seluruh informasi dan keputusan tidak mengalir secara dua arah antara manajer dan bawahan.
3. Kurangnya Keterlibatan Bawahan
Gaya manajer tradisional yang lainnya adalah tidak melibatkan bawahan. Bawahan dan tim jarang diajak untuk mengambil suatu keputusan. Manajer tradisional lebih sering untuk menginformasikan dan memerintah dibandingkan mengajak bawahan dan timnya untuk berkolaborasi maupun berdiskusi.
4. Kontrol Sentral
Kontrol sentral juga merupakan gaya manajer tradisional. Para manajer tradisional biasanya cenderung melakukan kontrol sentral terhadap bawahan atau karyawan. Manajer akan melakukan kontrol terhadap seluruh aspek pekerjaan. Bawahan juga hanya diberikan sedikit kebebasan dalam melakukan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
5. Kurangnya Penghargaan
Gaya manajer tradisional selanjutnya adalah kurangnya penghargaan. Manajer akan lebih fokus terhadap tugas dan hasil dibandingkan dengan kesejahteraan para bawahannya.
Bagaimana gaya manajer tradisional menurut Likert? Gaya manajer tradisional adalah otoriter, kontrol sentral, kurangnya keterlibatan bawahan, kurangnya penghargaan, dan komunikasi tunggal. (FAR)