Konten dari Pengguna

Ketahui Kebebasan Belanda atas Wilayah Indonesia Jatuh ke Tangan Inggris

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Oktober 2024 19:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kebebasan Belanda atas wilayah indonesia jatuh ke tangan Inggris pada masa pemerintahan. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Doug
zoom-in-whitePerbesar
Kebebasan Belanda atas wilayah indonesia jatuh ke tangan Inggris pada masa pemerintahan. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Doug
ADVERTISEMENT
Kebebasan Belanda atas wilayah indonesia jatuh ke tangan Inggris pada masa pemerintahan Letnan Jenderal Thomas Stamford Raffles. Hal ini memperlihatkan bagaimana persaingan antara kekuatan Eropa berdampak pada nasib wilayah-wilayah di Asia.
ADVERTISEMENT
Pada awal abad ke-19, Belanda kehilangan kekuasaannya atas wilayah Nusantara, yang pada saat itu dikenal sebagai Hindia Beland. Hal ini akibat situasi politik di Eropa.

Kebebasan Belanda atas Wilayah Indonesia Jatuh ke Tangan Inggris pada Masa Pemerintahan Apa?

Kebebasan Belanda atas wilayah indonesia jatuh ke tangan Inggris pada masa pemerintahan. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Kenny
Dikutip dari buku Serdadu Belanda di Indonesia, Gert dkk (2016), peralihan kekuasaan ini terjadi ketika Belanda mengalami masa sulit karena pendudukan Prancis di bawah Napoleon Bonaparte. Hal tersebut berdampak langsung pada wilayah koloninya di Indonesia.
Hal ini memicu keterlibatan Inggris dalam mengambil alih sementara kekuasaan Belanda atas Nusantara. Saat Napoleon menguasai Belanda dan mengganti pemerintahannya dengan Kerajaan Belanda di bawah Louis Bonaparte, kondisi internal Belanda menjadi sangat lemah.
Pada 1811, Inggris melihat peluang ini dan memutuskan untuk mengambil kendali atas wilayah strategis Hindia Belanda. Gubernur Jenderal Lord Minto, yang saat itu memimpin pemerintahan Inggris di India.
ADVERTISEMENT
Pemimpin ini mengirim pasukan di bawah komando Sir Thomas Stamford Raffles untuk merebut Nusantara dari Belanda. Pada tahun yang sama, Inggris berhasil menduduki Batavia (sekarang Jakarta) setelah pertempuran dengan pasukan Belanda yang sudah melemah.
Gubernur Jenderal Belanda saat itu, Jan Willem Janssens, terpaksa menyerah setelah pertempuran di Tuntang, Jawa Tengah. Penyerahan resmi ini ditandai dengan Perjanjian Tuntang (18 September 1811), di mana wilayah Hindia Belanda diserahkan kepada Inggris tanpa syarat.
Dengan beralihnya kekuasaan ke tangan Inggris, Stamford Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur Hindia Belanda. Dalam masa pemerintahannya (1811-1816), Raffles memperkenalkan sejumlah reformasi dalam bidang ekonomi dan administrasi.
Ia juga melakukan berbagai penelitian tentang budaya dan sejarah Nusantara, termasuk penemuan kembali Candi Borobudur. Namun, kebijakan-kebijakan Raffles juga menimbulkan dampak buruk bagi rakyat, seperti pajak tinggi dan kerja paksa.
ADVERTISEMENT
Kekuasaan Inggris di Indonesia hanya berlangsung singkat karena perubahan situasi politik di Eropa. Setelah kekalahan Napoleon, Belanda kembali mendapatkan kendali atas wilayah koloninya berdasarkan Konvensi London 1814.
Akhirnya, pada 1816, Inggris secara resmi mengembalikan kekuasaan atas Hindia Belanda kepada Belanda, dan pemerintahan kolonial Belanda kembali berjalan seperti semula. Masa pemerintahan Inggris di Indonesia menjadi episode penting dalam sejarah kolonial.
Hal tersebut karena memperlihatkan bagaimana persaingan antara kekuatan Eropa berdampak pada nasib wilayah-wilayah di Asia. Meski singkat, periode ini meninggalkan jejak penting, terutama dalam bidang administrasi, arkeologi, dan dokumentasi budaya.
Kebebasan Belanda atas wilayah Indonesia jatuh ke tangan Inggris pada masa pemerintahan Letnan Jenderal Thomas Stamford Raffles. Ia memperlihatkan bagaimana persaingan antara kekuatan Eropa berdampak pada nasib wilayah-wilayah di Asia. (Gin)
ADVERTISEMENT