Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Khusnul Atau Husnul yang Benar Menurut KBBI? Ini Perbedaannya
17 September 2022 18:33 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 10 Mei 2023 15:55 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin sering mendengar istilah khusnul atau husnul, terutama bagi umat Islam . Keduanya merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab dan memiliki perbedaan dalam penggunaannya.
ADVERTISEMENT
Lantas, mana penulisan yang benar antara khusnul dan husnul dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Untuk mengetahui jawabannya, simak pembahasan di bawah ini.
Khusnul Atau Husnul yang Benar Menurut KBBI? Ini Perbedaannya
Sebelum membahas mana kata yang benar jika merujuk pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), khusnul atau husnul biasanya diucapkan untuk menyampaikan duka ketika ada orang yang meninggal. Contoh kalimatnya adalah "semoga khusnul khotimah" atau "semoga husnul khotimah".
Dalam KBBI, kata khusnul atau husnul memang tidak ditemukan karena merupakan kata dari bahasa Arab. Sementara itu, Nahdlatul Ulama menjelaskan bahwa jika merujuk pada bahasa Arab, memang ada perbedaan antara kata khusnul dengan husnul.
Pasalnya, kata khusnul (خسن) dengan huruf kho (خ) bermakna "hina" atau "buruk". Kata ini jarang atau hampir tidak pernah dipakai, apalagi disandingkan dengan kata khotimah (الخاتمة).
ADVERTISEMENT
Jadi, jika menyebut "khusnul khotimah", maka artinya adalah "akhir yang hina". Kalimat ini merupakan doa yang tidak baik, karena dimaksudkan untuk menyebut atau mendoakan orang yang sudah meninggal memiliki akhir yang hina.
Sementara itu, penulisan yang benar untuk menyebut "akhir yang baik" adalah husnul khotimah (حسن الخاتمة) dengan huruf ha (ح). Husnul khotimah memiliki arti "akhir yang baik".
Karena ini merupakan perbedaan translasi, maka beberapa pihak menilai jika masalah penulisan husnul khotimah atau khusnul khotimah dinilai tidak perlu dipermasalahkan.
Setiap penulis memiliki standar sendiri-sendiri dalam menentukan penulisan latin yang sesuai dengan tulisan Arabnya.
Bisa saja seseorang menulis husnul khotimah, chusnul khotimah, atau khusnul khotimah. Tentu makna dari tulisan yang dimaksud adalah akhir yang baik bukan sebaliknya. Alasan lainnya, penulisan husnul khotimah juga bisa dianggap keliru karena huruf h juga digunakan untuk melatinkan huruf هـ.
ADVERTISEMENT
Apalagi seperti disinggung di awal bahwa jika merujuk pada penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan, dua kata tersebut belum ada kata bakunya.
Apabila setiap penulis memiliki standar sendiri, tentu akan memunculkan penulisan yang beraneka rupa, seperti husnul khatimah, khusnul khotimah, husnul khotimah, chusnul chatimah, dan lain-lain.
Arti Khusnul Khotimah dan Husnul Khotimah
Khusnul khotimah dan husnul khotimah adalah dua istilah dalam bahasa Arab yang sering disalahartikan penggunaannya oleh sebagian orang Muslim karena memiliki pelafalan yang mirip.
Secara bahasa, penulisan khusnul khotimah dalam bahasa Arab yaitu خسن الخاتمة. Kata "khusnul" artinya hina dan "khotimah" memiliki arti akhir. Jadi, khusnul khotimah diartikan sebagai "akhir yang hina" atau "akhir yang buruk".
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tulisan Arab untuk husnul khotimah adalah حسن الخاتمة. Kata "husnul" artinya baik dan "khotimah" memiliki arti akhir. Jadi, husnul khotimah diartikan sebagai "akhir yang baik".
Dalam ajaran Islam, kedua istilah tersebut merujuk pada akhir hidup seseorang. Bedanya, khusnul khotimah merujuk pada seorang Muslim yang meninggal dalam keadaan hina, sedangkan husnul khotimah merupakan kondisi meninggal dunia dengan keadaan yang baik.
Cara Seorang Muslim agar Meninggal Husnul Khotimah
Meninggal dengan husnul khotimah adalah dambaan setiap Muslim yang ingin menemui Allah dengan tenang dan damai. Karenanya, umat Muslim sebaiknya berusaha semaksimal mungkin agar bisa meninggal dengan husnul khotimah.
Dirangkum dari Petunjuk ke Surga Menurut Alquran oleh Lilis Nihwan, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan seorang Muslim agar meninggal dengan husnul khotimah.
ADVERTISEMENT
1. Selalu Berdoa dan Istighfar
Seorang Muslim sebaiknya selalu berdoa dan memohon ampunan kepada Allah. Hal ini sangat penting untuk membersihkan jiwa dan raga dari segala dosa dan kesalahan.
2. Memperbanyak Amal Ibadah
Setiap Muslim perlu memperbanyak amal ibadahnya seperti sholat, puasa, sedekah, dan sebagainya. Dengan demikian, ia dapat mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan amal kebaikannya sebagai bekal setelah kematian.
3. Menjaga Akhlak yang Baik
Akhlak yang baik sangatlah penting bagi setiap orang. Karenanya, umat Muslim sebaiknya menjaga akhlak yang baik dan menghindari perbuatan yang buruk. Hal ini akan membantu dirinya untuk mendapatkan keberkahan dan ridha Allah.
4. Meningkatkan Ilmu Agama
Seorang Muslim dapat meningkatkan ilmu agamanya dengan membaca Alquran, hadis, dan pembelajaran agama Islam lainnya. Hal ini dapat membantu untuk memahami ajaran Islam dengan lebih baik dan menjalankan ibadah dengan benar.
ADVERTISEMENT
5. Menjaga Hubungan dengan Orang Lain
Seorang Muslim harus bisa menjaga hubungan baik dengan orang lain, terutama keluarga dan tetangga. Hal ini akan membantu untuk memperbaiki hubungan sosial dan memperoleh keberkahan dari Allah.
6. Berbuat Baik kepada Orang Lain
Tidak hanya harus menjaga hubungan baik dengan orang lain, seorang Muslim juga mesti berbuat baik kepada sesama. Hal ini termasuk memberi sedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
7. Mengikuti Sunnah Rasulullah
Sebagai seorang Muslim, pribadi Rasulullah merupakan manifestasi dan representasi Alquran. Meneladaninya berarti mewujudkan firman-firman Allah ke dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)
ADVERTISEMENT
Doa agar Meninggal Husnul Khotimah
Selain mengerjakan berbagai amalan di atas, umat Muslim juga dapat memanjatkan doa khusus agar bisa meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Berikut adalah beberapa doa agar meninggal husnul khotimah untuk umat Muslim.
Doa agar Meninggal Husnul Khotimah 1
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanataw wa fil-aakhirati jasanataw wa qinaa 'adzaaban-naar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)
Doa agar Meninggal Husnul Khotimah 2
. اللهم إني أسألك حسن الخاتمة
Allahumma inni as’aluka husnul khotimah.
Artinya: "Ya Allah aku meminta kepada-Mu husnul khotimah."
Doa agar Meninggal Husnul Khotimah 3
رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعۡنَا مُنَادِيٗا يُنَادِي لِلۡإِيمَٰنِ أَنۡ ءَامِنُواْ بِرَبِّكُمۡ فََٔامَنَّاۚ رَبَّنَا فَٱغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرۡ عَنَّا سَئَِّاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلۡأَبۡرَارِ
ADVERTISEMENT
Rabbanaa innanaa sami'naa munaadiyay yunaadii lil-iimaani an aaminuu birabbikum fa aamannaa rabbanaa fagfir lanaa zunubanaa wa kaffir 'annaa sayyi`aatinaa wa tawaffanaa ma'al-abraar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): 'Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,' maka kami pun beriman.
Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti." (QS. Ali Imran: 193)
Doa agar Meninggal Husnul Khotimah 4
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ
Allahummaj’al khoiro ‘umrii aakhirohu, wa khoiro ‘amalii khowaatimahu, wa khoiro ayyaamii yaumaalqoo-ka fiih.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu."
ADVERTISEMENT
(WWN & SFR)