Khutbah Ramadhan Menyentuh Hati Lengkap dengan Kutipan Ayat Alquran

Ilustrasi Khutbah Ramadhan. Sumber: Ahmet Polat-Pexels.com

Artikel kali ini akan memberikan Anda referensi khutbah Ramadhan yang menyentuh hati. Khutbah adalah pidato atau ceramah yang berisi keagamaan, (Pustaka Jaya dalam Sholehuddin, dkk., 2018: 4). Di dalam agama Islam, khutbah sering kali dilakukan setiap sholat Jumat, sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha, di antara sholat Tarawih dan sholat Witir, dan berbagai kesempatan keberagamaan lainnya.

Oleh karena itu, ada banyak materi yang dapat disampaikan untuk khutbah. Biasanya, materi tentang khutbah tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu.

Di bulan Ramadhan ini, ada banyak materi khutbah yang bisa digunakan. Salah satunya adalah khutbah Ramadhan menyentuh hati dan menginspirasi. Khutbah ini memiliki tujuan untuk mengingatkan sesama muslim untuk memanfaatkan momen Ramadhan sebaik mungkin sekaligus melakukan muhasabah diri atas segala tindakan yang pernah dilakukan selama ini.

Yuk, langsung saja kita simak referensi khutbah Ramadhan singkat berikut ini!

Referensi Materi Khutbah Ramadhan Menyentuh Hati

Ilustrasi khutbah ramadhan menyentuh hati. Foto: Unsplash.com

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdu lillahi rabbil alamin karena Allah SWT telah memberikan nikmat serta karunianya sehingga kita dapat berjumpa kembali dengan bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu, tak lupa juga kita sampaikan sholawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.

Sahabat muslim yang dirahmati oleh Allah SWT. Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Allah SWT menghadirkan bulan ini dengan penuh rahmat, penuh berkah, serta penuh pengampunan. Apa saja keistimewaan bulan ini?

Allah SWT menurunkan kitab suci Alquran untuk pedoman hidup kita di bulan Ramadhan.

Pada bulan ini, Allah berikan malam yang sangat istimewa bahkan lebih baik daripada seribu bulan.

Allah SWT lipatgandakan amalan-amalan baik kita di bulan suci ini, MasyaAllah.

Ini masih awal Ramadhan, sahabat-sahabatku. Namun, jangan sampai kita menganggap “ini masih awal” kemudian kita tak sadar tiba-tiba sudah berada di penghujung Ramadhan. Naudzubillah min dzalik. Mengapa hal ini saya sampaikan?

Sebab penting untuk kita mengingat bahwa waktu terus berjalan dan waktu adalah milik Allah SWT. Ada sebuah perkataan dari Nabi kita Rasulullah SAW,

Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang yang malang itu. Lantas bagaimana cara kita untuk memperoleh ampunan kepada Allah SWT?

Kita bisa terus beristighfar kepada Allah SWT. Kita bisa bertaubat kepada-Nya. “Tapi, dosa saya terlalu banyak, akankah Allah menerimanya?”, jangan ragu atas kemurahan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat At Taubah ayat 104 yang berbunyi,

اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَأْخُذُ الصَّدَقٰتِ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ - ١٠٤

Artinya, “Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang?”.

Saudaraku, ini adalah perkataan Allah. Allah sendiri yang mengatakan bahwa “Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya. Jadi, jangan pernah takut. Ingatlah Allah Maha Penyayang dan akan menerima tobat kita.

Sahabat muslim yang dirahmati oleh Allah, bulan Ramadhan ini adalah bulan ternyaman untuk kita melakukan ibadah dan muhasabah diri. Hanya diri kita dan Allah yang mengetahui segala kesalahan, keinginan, bahkan niat yang tak terlisankan. Jadi, janganlah sungkan untuk memohon, meminta, dan meraih rida Allah di sepanjang hidup kita.

Sekian khutbah singkat kali ini, mohon maaf apabila ada kekurangan sebab kebenaran dan kesempurnaan hanya dari Allah SWT. Akhir kata, mari kita membaca doa kafaratul majelis.

Subhaanakallaahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka waatuubu ilaik.

Contoh Khutbah Ramadhan Sedih

Ilustrasi khutbah ramadhan. Foto: Pexels.com

Berikut merupakan contoh khutbah ramadhan sedih sebagaimana bersumber dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU).

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ (الحشر: ١٨)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pada bulan Ramadhan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu dan pahala dilipatgandakan. Ramadhan mengajarkan sabar dan syukur. Sebab orang yang berpuasa dituntut untuk sabar dalam meninggalkan seluruh hal yang dapat membatalkan puasa.

Orang yang masih bisa bertemu dengan Ramadhan semestinya bersyukur dan melakukan ibadah-ibadah di dalamnya. Berbahagialah seseorang yang mendapati Ramadhan, lalu dosa-dosanya diampuni oleh Allah karena berbagai kebaikan dan ketaatan yang ia lakukan selama Ramadhan.

Sebaliknya sungguh merugi orang yang diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, namun kesempatan itu ia sia-siakan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِيهِ (رواه الطبراني وغيره)

Maknanya: “Sungguh merugi orang yang mendapati Ramadhan, tapi tidak diampuni dosanya” (HR. Ath-Thabarani dan lainnya)

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan waktu Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Kita isi dengan berbagai ibadah dan kebaikan karena bisa jadi tahun ini merupakan Ramadhan terakhir bagi kita.

Sehat dan muda tidaklah dapat menunda kematian. Sakit dan tua juga tidak dapat mempercepat kematian. Kita tidak mengetahui kapan ajal mendatangi kita. Marilah kita prioritaskan segala hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat kita.

Lantas apa saja yang bermanfaat untuk kebahagiaan akhirat? Jawabannya adalah takwa dan amal shalih. Seseorang tidak akan mencapai derajat takwa dan tidak akan bisa melakukan amal shalih sebagaimana mestinya tanpa bekal ilmu. Jadi kuncinya adalah ilmu dan amal. Kita bekali diri kita dengan ilmu agama lalu kita amalkan ilmu yang kita pelajari. Takwa dan amal shalih adalah buah dari ilmu dan amal.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mudah-mudahan semua amal kebaikan kita selama Ramadhan diterima oleh Allah, seluruh dosa kita diampuni oleh-Nya dan kita dipertemukan dengan Ramadhan pada tahun berikutnya. Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Itu dia khutbah Ramadhan yang sedih dan menyentuh hati dilengkapi dengan ayat Alquran. Semoga bermanfaat.

(AA dan ZHR)