Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Kisah Bilal bin Rabah, Budak yang Dijamin Masuk Surga
13 Februari 2025 18:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Kisah Bilal Bin Rabah, Foto: Unsplash/efired.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkybzpgvw4zfqb2ktbnxdcz6.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bilal dikenal karena keteguhan imannya meskipun menghadapi siksaan berat dari tuannya, Umayyah bin Khalaf, karena keislamannya. Dengan penuh kesabaran, ia tetap mengucapkan Ahad, Ahad (Allah Maha Esa) meskipun tubuhnya disiksa di bawah terik matahari dengan batu besar di dadanya.
Kisah Bilal bin Rabah
Dikutip dari buku Kisah Seru 60 Sahabat Rasul karya Ummu Akbar (2009: 19), kisah Bilal bin Rabah sangat menginspirasi. Bilal bin Rabah adalah seorang Habsyi yang berkulit hitam. Bilal menjadi budak Umayyah bin Khalaf, pemuka Bani Zumah di Makkah .
Bilal bin Rabah hidup di masa jahiliyah ketika masyarakat masih menyembah berhala. Suatu hari, ia mendengar kabar tentang Nabi Muhammad saw yang membawa ajaran Islam.
Nama Rasulullah menjadi perbincangan di Makkah, termasuk di kalangan orang-orang seperti Umayyah bin Khalaf, majikan Bilal.
ADVERTISEMENT
Meskipun banyak yang membenci Nabi Muhammad, ada pula yang mengagumi kemuliaannya. Bahkan, sebagian dari mereka diam-diam mengakui bahwa Muhammad bukanlah pendusta, tukang sihir, atau orang yang kehilangan akal.
Namun, mereka tetap menyebarkan tuduhan itu untuk menghalangi orang-orang agar tidak mengikuti ajarannya.
Perkataan orang-orang Quraisy ini justru semakin meyakinkan Bilal bahwa ajaran Islam adalah kebenaran. Dengan keyakinan yang teguh, ia akhirnya menemui Rasulullah dan menyatakan keislamannya. Bilal pun menjadi salah satu orang pertama yang masuk Islam.
Namun, kabar tentang keislamannya segera menyebar dan sampai ke telinga Umayyah bin Khalaf. Sang majikan pun murka dan mulai menyiksa Bilal dengan kejam. Ia diikat dengan tali, diseret di jalanan hingga tubuhnya terluka dan berdarah.
ADVERTISEMENT
Di siang hari yang terik, Bilal dibiarkan tanpa makan dan minum, lalu dibawa ke ramda, sebuah tempat dengan pasir yang begitu panas hingga bisa memanggang daging.
Di sana, ia dilentangkan dan sebuah batu besar diletakkan di dadanya, membuatnya sulit bernapas dan bergerak. Siksaan ini terus berulang setiap hari agar Bilal kembali menyembah berhala nenek moyangnya.
Namun, meskipun dipaksa menyebut nama Latta dan Uzza, ia tetap teguh dengan keimanannya dan hanya mengucapkan, "Ahad, ahad", yang berarti Allah Maha Esa.
Kabar penderitaan Bilal akhirnya sampai kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dengan hati penuh belas kasih, Abu Bakar menebus Bilal dengan sejumlah emas, membebaskannya dari perbudakan.
Setelah merdeka, Bilal mendapat kehormatan langsung dari Rasulullah untuk menjadi muazin pertama dalam Islam. Dengan suara merdunya, ia mengumandangkan azan yang pertama kali menggema di Madinah.
ADVERTISEMENT
Itulah kisah Bilal bin Rabah, seorang budak yang sudah dijamin masuk surga. Ia juga merupakan orang pertama yang masuk Islam . (Umi)