Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Kisah dalam Kitab Keluaran 40:32 tentang Membasuh Kaki sebelum Memasuki Kemah
24 Desember 2023 18:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Kisah dalam Kitab Keluaran 40:32. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Unsplash/Rod Long](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hja3z4233js2r8zq6badjk2a.jpg)
ADVERTISEMENT
Kisah dalam Kitab Keluaran 40:32 mengungkapkan aspek penting dari tradisi dan kepercayaan agama Kristen yang berkaitan dengan kebersihan dan kekudusan. Ayat ini berada di akhir Kitab Keluaran, bagian dari Torah.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, ayat tersebut memberikan perintah yang sangat spesifik, bahwa sebelum memasuki Kemah Pertemuan, hendaknya harus membasuh tangan dan kaki dengan air. Hal ini bukan hanya tentang ritual pembersihan fisik, tetapi juga melambangkan kebersihan spiritual, sebuah prasyarat untuk mendekati tempat yang dianggap sebagai kediaman Allah.
Kisah dalam Kitab Keluaran 40:32
Dikutip dari alkitab.me, bunyi ayat dalam Kitab Keluaran 40:32 adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil untuk mencegah mereka mati. Hal ini adalah peraturan abadi bagi imam-imam dan untuk keturunannya sepanjang masa.
Kemah Pertemuan atau Tabernakel sendiri merupakan sebuah struktur portabel yang dibangun di bawah perintah Allah melalui Musa. Struktur ini berfungsi sebagai pusat ibadah dan tempat di mana Allah berkomunikasi dengan Musa dan imam-imam lainnya.
Dengan adanya firman ini, maka jemaat dituntut untuk memiliki kebersihan fisik dan spiritual untuk bisa mendekat ke tempat yang dianggap suci. Hal ini menggambarkan pentingnya kekudusan dan persiapan diri sebelum mendekati Allah.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kisah dalam Kitab Keluaran 40:32 bukan hanya instruksi ritus bagi imam Israel pada waktu itu saja, tetapi juga membawa makna simbolis tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan pentingnya persiapan diri dalam saat hendak melakukan ibadah spiritual. (CR)