Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Ayub AS: Nabi yang Diuji dengan Penyakit Kulit Menahun
29 April 2022 18:05 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 31 Juli 2023 18:39 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu nabi yang memiliki kesabaran seluas samudra dan tergolong dalam golongan nabi Ulul Azmi ialah Nabi Ayub AS. Nabi Ayub AS dikenal sebagai nabi yang terkena penyakit kulit menahun sebagai ujian hidupnya.
ADVERTISEMENT
Nabi Ayub mendapatkan gelar kenabiannya pada tahun 1500 SM. Nabi Ayub seringkali dijadikan suri taudalan dalam hal kesabaran. Allah timpakan kepadanya ujian demi ujian untuk menguji keimanan dan ketaqwaan, tetapi keteguhan iman Nabi Ayub kepada Allah tak tergoyahkan.
Bahkan, iblis beberapa kali hampir menyerah dalam menggoda Nabi Ayub. Sungguh dahsyat kesabaran yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Ayyub, hingga kini kisahnya masih tetap hidup sebagai teladan bagi seluruh umat Islam .
Kisah Nabi Ayub AS dengan kesabarannya yang dikagumi oleh penghuni langit dan bumi akan dipaparkan pada ulasan berikut ini.
Kisah Nabi Ayub AS dengan Kehebatannya dalam Bersabar
Nabi Ayub adalah seorang nabi yang berdakwah kepada Bani Israil dan Kaum Amoria (Aramin) di Haran, Syam. Dikutip dari Situs Pendidikan Islam, Ayub dikisahkan sebagai seorang nabi yang paling sabar ketika mendapatkan cobaan dari Allah, bahkan bisa dikatakan bahwa kesabarannya berada di ambang puncak kesabaran.
ADVERTISEMENT
Dikisahkan Iblis mendatangi Ayub yang bergelimang harta dan kenikmatan dunia serta memiliki keluarga yang besar juga hidup rukun.
Ayub tidak silau oleh kekayaan yang ia miliki dan tidak tergoyahkan imannya oleh kenikmatan duniawi. Hari-hari Ayub diisi dengan melakukan sholat, sujud dan tasyakur kepada Allah.
Allah memberikan izin kepada Iblis untuk menggoda Ayub, dengan cara memusnahkan harta kekayaannya sehingga ia menjadi miskin, mencerai-beraikan keluarganya dan mengujinya dengan kematian anak-anaknya sehingga ia menjadi sebatang kara tidak berkeluarga.
Namun, Nabi Ayub sedikitpun tak bergeming. Ia tetap dalam sujudnya dan senantiasa berdzikir kepada Allah. Iblis lalu memerintahkan kepada anak buahnya agar menaburkan benih-benih penyakit ke dalam tubuh Ayub.
ADVERTISEMENT
Hal itu menyebabkan Nabi Ayub menderita berbagai macam penyakit, seperti demam, panas, batuk dan lain-lain lagi sehingga menyebabkan badannya semakin kurus, tenaganya lemah dan wajahnya menjadi pucat tidak berdarah, kulitnya pun menjadi berbintik-bintik.
Orang-orang di kampung dan kawan-kawan dekat menjauhinya, lantaran penyakit Ayub dapat menular.
Nabi Ayub sedang dalam keadaan sakit yang parah, namun tidak pernah meninggalkan ibadahnya dan pantang mengeluh. Kemudian Ayub memohon kepada Allah dengan sepenuh hati untuk limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya. Ayub berdoa:
Allah menerima doa Nabi Ayub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman. Allah menyampaika kepadanya:
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kisah Nabi Ayub Alaihis Salam (2010:5) karya Dr. Amin bin Abdullah asy‐Syaqaw, setelah Ayub memohon kepada Allah maka Allah memberikan pertolongan padanya. Allah brfirman:
اركض برجلك هذا مغتسل بارد وﺷﺮاب
Sekian ulasan mengenai kisah Nabi Ayyub singkat, mari teladani sitat-sifat baik para Anbiya. Menjadikan perilaku mulia para Nabi sebagai inspirasi dalam menjalani hari-hari di dunia.
Menjaga ketaqwaan pada Allah dan senantiasa melibatkan Allah dalam setiap detail sisi kehidupan. Dari Nabi Ayub mari belajar untuk menerima setiap ketetapan Allah dengan lapang dada, bersabar atas ujian, dan bersyukur atas nikmat-Nya.
ADVERTISEMENT
(RHM)