Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Khidir dan Mukjizatnya Lengkap
13 November 2021 9:01 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Mei 2022 11:23 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian besar umat Islam tentunya mengetahui kisah Nabi Khidir. Umat muslim biasanya mengenal dengan Nabi Khidir atau Hidir, Khidir, atau yang lebih fasih lagi menyebutnya Khidir.
ADVERTISEMENT
Untuk penjelasan lengkap mengenai Nabi Khidir, kamu dapat menyimaknya pada artikel di bawah ini.
Siapa Nabi Khidir?
Dikutip dari buku Menyimak Kisah dan Hikmah Kehidupan Nabi Khidir, Moh. Fathor Rois (2005) Nama asli dari Nabi Khidir adalah Balya Putra Malkan, keturunan Nabi Nuh dari jalur Sam. Kunyah-nya adalah Abul Abbas.
Nabi Khidir dikenal sebagai salah satu Nabi utusan Allah yang diceritakan dalam berbagai ayat Al-Qur'an maupun hadis sahih.
Keberadaan Nabi Khidir hingga kini pun masih menjadi misteri. Kendati demikian, banyak muslim yang mempercayai bahwa Nabi Khidir masih hidup sampai sekarang.
Kenapa Disebut Nabi Khidir?
Menyadur dari buku Kisah dan Misteri Nabi Khidir: Menyingkap Rahasia Sang Nabi Miterius yang Hingga Kini Masih Hidup oleh Heri Kurniawan Tadjid, Al-Khidir merupakan seorang nabi yang kisahnya dituangkan dalam Al-Qur'an surah Al Kahfi ayat 60-82.
ADVERTISEMENT
‘Khidir’ merupakan nama gelar. Akan tetapi, sebagian orang lainnya justru menyebut ‘Khidir’ sebagai nama julukan (laqab). Nama Khidir sendiri berasal dari kata Al-Khidr yang artinya adalah seseorang yang hijau.
Kisah Nabi Khidir
Dikutip dari buku Menyimak Kisah dan Hikmah Kehidupan Nabi Khidir, Moh. Fathor Rois (2005) Nama asli dari Nabi Khidir adalah Balya Putra Malkan, keturunan Nabi Nuh dari jalur Sam. Kunyah-nya adalah Abul Abbas.
“Siapakah orang yang paling berilmu?” Lalu Musa menjawab, “Aku." Kemudian turunlah peringatan dari Allah SWT, “Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”
ADVERTISEMENT
Nabi Musa pun bertanya siapakah orang yang lebih berilmu darinya itu dan di mana orang tersebut bisa ditemui. Lalu Allah menjawab, “Bawalah bersama kamu seekor ikan di dalam sangkar. Sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.”
Akhirnya Nabi Musa berangkat menemui orang itu bersama pembantunya. Sesampainya di sana, ia menemui sosok laki-laki yang berdiri di batu tempat bertemunya dua lautan. Orang itu kemudian dikenal dengan Nabi Khidir.
Nabi Musa menyampaikan keinginannya untuk berguru kepada kepada beliau. Namun Nabi Khidir mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi Musa tidak akan sabar jika bersamanya.
Kemudian Nabi Musa mengatakan, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun." Akhirnya Nabi Khidir pun mengizinkan Musa untuk berguru padanya dengan satu syarat, yaitu jangan menanyakan apa pun sampai ia menerangkannya sendiri kepada Nabi Musa.
ADVERTISEMENT
Perjalanan mereka dimulai dengan menaiki sebuah perahu. Di tengah perjalanan, Nabi Khidir melubangi perahu tersebut, sehingga perahu itu tenggelam ke dasar air.
Nabi Musa tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Nabi Khidir, sehingga ia pun bertanya kepadanya. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa di awal. Kemudian Nabi Musa pun meminta maaf dan berjanji untuk tidak bertanya lagi.
Mereka melanjutkan perjalanan dan menjumpai seorang anak muda. Kemudian Nabi Khidir membunuh anak muda tersebut. Nabi Musa kembali menanyakan alasan Nabi Khidir melakukan perbuatan tersebut. Nabi Khidir memperingatkan kembali janji Nabi Musa di awal.
Kemudian Nabi Musa mengatakan, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku."
ADVERTISEMENT
Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri. Mereka meminta dijamu oleh penduduknya, namun penduduk tersebut enggan melakukannya.
Karena beberapa hal tersebut Nabi Musa tidak bisa menahan rasa penasarannya. Pada akhirnya, karena hal itu Nabi Khidir menjelaskan semuanya kepada Nabi Musa bahwa ini adalah perpisahan antara Nabi Khidir dengan Nabi Musa.
Hal tersebut karena Nabi Musa tidak bisa bersabar atas semua yang dilakukan. Setelah itu, Nabi Khidir menjelaskan semua arti dari apa yang sudah dilakukan oleh Nabi Musa.
Apa Ciri-Ciri Nabi Khidir?
Menurut buku Menutur Agama Dari Atas Mimbar yang disusun oleh Sehat Sultoni Dalimunthe, Nabi Khidir adalah nabi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an, tetapi tidak termasuk dalam 25 Nabi dan Rasul yang kita kenal.
ADVERTISEMENT
Adapun Surah Al Kahfi ayat 65 dianggap sebagai salah satu rujukan mengenai Nabi Khidir yang ada dalam Al-Quran . Berikut ini adalah ayat yang mengisahkan Nabi Khidir:
Tak hanya itu, kisah Nabi Khidir juga disebutkan dalam berbagai hadis, termasuk beberapa ciri Nabi Khidir. Salah satu cirinya yang disebutkan dalam buku berjudul Tafsir al-Munir Jilid 8: Aqidah, Syariah, Manhaj (Juz 15-16 aI-Israa' - Thaahaa) yang disusun oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili (2021:307) disebutkan bahwa Nabi Khidir memiliki sifat penyabar.
ADVERTISEMENT
Hal ini ditunjukkan dari kesabarannya menghadapi penduduk desa yang enggan menjamu kedatangannya di suatu desa. Selain itu, terdapat masih banyak ciri Nabi Khidir yang perlu dipelajari oleh setiap Muslim, antara lain:
Apa Tugas Nabi Khidir?
Nabi Khidir juga memiliki tugas yang sama dengan Nabi lainnya, yaitu membimbing dan menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia.
Doa Nabi Khidir untuk Mengabulkan Segala Hajat
Nabi Khidir juga dipercaya memiliki sebuah amalan yang dilakukan secara rutin, yaitu membaca doa dan dzikir. Berikut ini adalah bacaan doa Nabi Khidir untuk mengabulkan segala hajat yang umum diamalkan umat Muslim:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nabi Khidir Masih Hidup
Banyak ulama yang meyakini bahwa Nabi Khidir masih hidup dengan jasadnya . Ia akan meninggal sebagai manusia kelak saat akhir zaman. Ibnu Hajar al-Asqolani dalam Fathul-Bari juga menyanggah pendapat orang-orang yang menganggap bahwa Nabi Khidir telah wafat.
Ia mengungkapkan bahwa Nabi Khidir masih hidup sebagai manusia yang dikhususkan Allah SWT. Mengutip buku Tanya Jawab Islam oleh Tim Dakwah Pesantren (2015), sebagian ulama’ justru berpendapat bahwa Nabi Khidir telah wafat.
Pendapat Nabi Khidir telah wafat tersebut mengacu pada firman Allah SWT yang berbunyi:
Selain itu, wafatnya Nabi Khidir juga semakin diperkuat dengan hadist berikut:
ADVERTISEMENT
Mukjizat Nabi Khidir
Menurut buku Nabi Khidir karya M. Alwi Fuadi (2020:68), salah satu mukjizat Nabi Khidir adalah beliau dapat menghijaukan alam. Dalam artian, kemana pun beliau melangkahkan kakinya, maka tanah yang ada di sekitarnya yang semula kering akan tumbuh rerumputan hijau.
Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim sebaiknya meyakini keberadaan Nabi Khidir beserta mukjizat yang dimilikinya. Terlepas dari mukjizat yang beliau miliki, sudah jelas bahwa Nabi Khidir adalah sosok yang bijaksana dan juga sangat taat kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
(WWN dan FNS)