Kisah Nabi Muhammad dan Abu Bakar Ash-Shidiq Bersembunyi di Gua Tsur

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
25 Januari 2021 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gua Tsur, Tempat Nabi Muhammad dan Abu Bakar Bersembunyi dari Kejaran Kaum Kafir, Foto: Dok. hajjumrahplanner.com
zoom-in-whitePerbesar
Gua Tsur, Tempat Nabi Muhammad dan Abu Bakar Bersembunyi dari Kejaran Kaum Kafir, Foto: Dok. hajjumrahplanner.com
ADVERTISEMENT
Sebagai rasul terakhir bagi umat Muslim, seluruh kisah Nabi Muhammad dapat dijadikan teladan bagi umat-Nya. Salah satu diantaranya adalah kisah ketika Nabi Muhammad bersama sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shidiq bersembunyi dari kejaran kaum kafir di Gua Tsur.
ADVERTISEMENT
Abu Bakar sendiri dikenal sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad yang banyak berkorban demi Rasulullah dan kepentingan penyebaran agama Islam. Selang beberapa waktu setelah Abu Bakar memeluk agama Islam, ia melindungi Rasulullah ketika ingin bersembunyi di Gua Tsur. Berikut cerita lengkapnya.

Kisah Bersembunyi di Gua Tsur dari Kejaran Kaum Kafir

Awal peristiwa ini dimulai saat paman dan istri Rasulullah wafat. Melihat salah satu para pembela Rasulullah sudah wafat, para kaum kafir Quraisy malah mengambil kesempatan ini untuk menghabisi Nabi Muhammad dengan melakukan percobaan pembunuhan.
Mengetahui hal ini, Rasulullah bersama Abu Bakar diam-diam meninggalkan Mekkah untuk bersembunyi. Meski kaum kafir Quraisy sudah kehilangan jejak Rasulullah dan Abu Bakar, mereka tetap bekerja keras mencari jejak kaki yang disinyalir sebagai jejak kaki Rasulullah dan Abu Bakar.
ADVERTISEMENT
Sadar para kaum kafir Quraisy masih berusaha keras mencarinya, Rasul kemudian memanjat Bukit Tsur dan menemukan sebuah gua kecil yang hanya bisa dilewati oleh satu orang. Sebelum Nabi Muhammad masuk, Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada bahaya di dalam gua itu sambil berkata, “Demi Allah engkau jangan masuk dulu sebelum aku masuk”.
Abu Bakar kemudian membersihkan bagian dalam Gua Tsur dari berbagai binatang beserta sarangnya. Abu bakar menyobek kainnya untuk menyumbat lubang-lubang sarang binatang. Bahkan saat kain miliknya habis, Abu Bakar menyumbat lubang tersebut menggunakan kedua kakinya. Setelah Gua Tsur sudah dirasa aman, Abu Bakar baru mempersilahkan Nabi Muhammad masuk ke dalam gua.
Di dalam gua, Rasulullah tidur di pangkuan Abu Bakar. Sementara itu, binatang berbisa yang lubangnya ditutup Abu Bakar menggunakan kakinya kemudian keluar dan menggigit kaki Abu Bakar. Meski sakit luar biasa, Abu Bakar tetap tidak bergerak sama sekali dan menahan sakit dalam diam.
ADVERTISEMENT
Beberapa lama kemudian, para kaum kafir melihat Gua Tsur. Mereka saling berdebat satu sama lain, apakah benar Rasulullah dan Abu Bakar masuk ke dalam gua yang konidisnya sudah tertutup oleh sarang laba-laba. Karena dirasa tidak mungkin ada sarang laba-laba dan rumah burung jika Rasulullah dan Abu Bakar masuk ke dalam gua tersebut, mereka pun kembali ke Mekkah dalam kondisi gagal.
Nabi Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari. Ketika situasi sudah aman, mereka akhirnya keluar dan melanjutkan perjalanan menuju Madinah.
(RYFA)