Konten dari Pengguna

Kitab Suci Tripitaka, Sebagai Kitab Suci Umat Buddha

Berita Terkini
Penulis kumparan
28 Maret 2023 19:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kitab Suci Tripitaka adalah Kitab Suci Umat Buddha. Sumber: ww.pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kitab Suci Tripitaka adalah Kitab Suci Umat Buddha. Sumber: ww.pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara yang sangat beraneka ragam, terdapat banyak sekali suku bangsa, budaya, adat istiadat dan juga agama. Di Indonesia terdapat 5 agama, salah satunya adalah agama Buddha. Kitab suci tripitaka adalah kitab suci umat yang beragama Buddha.
ADVERTISEMENT
Simak artikel berikut ini untuk mengetahuinya lebih jelas dan lengkap.

Kitab Suci Tripitaka adalah Kitab Suci Umat Buddha

Ilustrasi Kitab Suci Tripitaka, Sebagai Kitap Suci Umat Buddha. Sumber: ww.pixabay.com
Berdasarkan buku "Pedoman Umum Pelaar Sejarah Rangkuman Inti Sari Sejarah" yang ditulis oleh Tri Astuti (2015), perkembangan agama Budha ketika agama hindu mengalami kemunduran. Agama ini disiarka oleh Siddharta Gautama di India dengan kitab pengajaran tripitaka.
Dalam perkembangannya Tripitaka atau Tipitaka adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tiga bagian/wadah/himpunan Kitab Suci Agama Buddha. Masing-masing aliran Buddha awal kemungkinan memiliki versi Tripitaka sendiri.
Kata Tripitaka berasal dari bahasa Sanskerta, tri yang berarti tiga, dan pitaka yang artinya keranjang sehingga arti Tripitaka adalah tiga keranjang. Istilah "tiga keranjang" pada awalnya diartikan sebagai wadah manuskrip dari daun lontar yang berisi tiga Kanon Buddha (Vinaya, Sutta, dan Abhidhamma).
ADVERTISEMENT
Awalnya, Tripitaka diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi yang lainnya. Namun, satu abad setelah Sang Buddha meninggal, terjadi perdebatan terkait Vinaya Pitaka. Dalam perdebatan tersebut disinggung apakah peraturan yang terdapat dalam Vinaya Pitaka dapat diubah dan disesuaikan.
Setelah melalui perdebatan panjang selang beberapa abad, dengan beberapa sidang hebat yang telah dilalui akhirnya Sidang Agung ke IV diadakan sebagai final.
Tepatnya saat pemerintahan Raja Vattagamani Abhaya dari Srilanka. Dalam Sidang Agung IV ini, untuk pertama kalinya Kitab Suci Tripitaka dituliskan ke dalam bahasa Pali. Pada 1956 atau Buddhis 2498, Kitab Tripitaka diterjemahkan dari bahasa Pali ke beberapa bahasa Barat.
Ilustrasi Kitab Suci Tripitaka, Sebagai Kitap Suci Umat Buddha. Sumber: ww.pixabay.com
Tripitaka ini ditulis dalam bahasa pali, di atas daun lontar. Isi dari Kitab Tripitaka mengandung tiga kelompok pengajaran, terdiri dari tiga macam kitab besar, dan dibagi menjadi kitab-kitab kecil. Untuk mengetahui isi masing- masing pitaka berikut ini akan diuraikan satu persatu.
ADVERTISEMENT

1. Sutta Pitaka

Sutta Pitaka adalah kitab Agama Buddha yang memuat sebagian dari Khotbah Sidharta. Isinya merupakan ajaran tentang tatacara medhitasi, diungkapkan dalam bentuk dajak, kata kiasan, sair, kata butiara dan lain-lain, yang berkaitan dengan ajaran samadhi.

2. Vinaya Pitaka

Vinaya Pitaka adalah kitab suci agama Buddha yang memuat bagian khotbah Sidharta Gautama. Kitab ini memuat tata aturan tentang kehidupan anggota biara (para Bikkhu dan Bikkhuni) yang dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin agama.

3. Abhidhamma Pitaka

Kitab Abhidhamma Pitaka adalah bagian dari Tripitaka yang isinya memuat ajaran tentang filsafat tinggi yang mendukung kebenaran abadi di mana antara lain memuat tentang hakiki yaitu: Citta, Cetasika, Rupa dan Nibbana.
Demikian penjelasan tentang kitab suci tripitaka sebagai kitab suci umat beragama Buddha. Mari lebih banyak memahami agama Buddha dengan eksplore topik Buddha pada artikel kumparan lainnya. (NDA)
ADVERTISEMENT