Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
Konten dari Pengguna
Komponen Pembelajaran yang Dapat Melewatkan Pertimbangan Latar Belakang Budaya
2 September 2024 20:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam konteks pendidikan, penting bagi guru untuk memahami latar belakang budaya peserta didik. Namun, perlu diketahui salah satu komponen pembelajaran yang dapat melewatkan pertimbangan latar belakang budaya peserta didik adalah materi ajar.
ADVERTISEMENT
Latar belakang budaya dapat memengaruhi cara siswa belajar, berinteraksi, dan memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, penting mengetahui beberapa komponen yang sering kali dilewatkan ini, agar dapat membuat efektivitas proses pembelajaran lebih baik.
Komponen Pembelajaran yang Dapat Melewatkan Pertimbangan Latar Belakang Budaya Peserta Didik
Mengutip dari situs guru.kemdikbud.go.id, guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar murid.
Namun, jangan sampai melewatkan beberapa pertimbang seperti latar belakang budaya. Adapun komponen pembelajaran yang dapat melewatkan pertimbangan latar belakang budaya peserta didik adalah materi, metode dan sumber belajar.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak artikel di bawah ini.
1. Materi Ajar yang Tidak Inklusif
Salah satu komponennya adalah materi ajar yang tidak inklusif. Materi ajar yang disusun hanya berdasarkan satu budaya tertentu tanpa memperhitungkan keragaman siswa dapat membuat sebagian peserta didik merasa tidak terwakili.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, karena tidak melihat hubungan apa yang diajarkan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memilih materi yang menghormati dan mencerminkan keberagaman budaya siswa.
2. Metode Pengajaran yang Kaku
Komponen kedua adalah metode pengajaran yang kaku dan tidak responsif terhadap norma budaya siswa. Metode pengajaran yang tidak mempertimbangkan perbedaan budaya dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau kebingungan di kalangan siswa.
Misalnya, cara berkomunikasi, pendekatan dalam diskusi, atau metode penilaian yang tidak sesuai dengan norma budaya tertentu dapat menghambat proses pembelajaran.
Guru harus adaptif dan fleksibel dalam menerapkan metode pengajaran yang responsif terhadap kebutuhan dan latar belakang budaya siswa.
3. Sumber Belajar yang Kurang Relevan
Terakhir adalah penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan konteks budaya siswa. Sumber belajar yang tidak dikenal atau tidak diterima dalam budaya siswa dapat mengakibatkan miskomunikasi dan kesalahpahaman.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penggunaan sumber yang tidak relevan dapat membuat siswa merasa terasing dari materi yang diajarkan. Penting bagi guru untuk memilih sumber belajar yang dikenal dan diterima dalam budaya siswa untuk memastikan pemahaman yang lebih baik.
Jadi, komponen pembelajaran yang dapat melewatkan pertimbangan latar belakang budaya peserta didik adalah materi ajar, metode belajar dan sumber belajar. Dengan menghindarinya, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung. (RIZ)
Live Update
Debat perdana Pilgub Jakarta 2024 digelar hari ini, Minggu (6/10) pukul 19.30 WIB di JIEXpo Kemayoran. Tema kali ini terkait penguatan SDM hingga transformasi Jakarta jadi kota global. Debat akan dipandu Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki.
Updated 6 Oktober 2024, 23:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini