Konten dari Pengguna

Komposisi Gas yang Paling Banyak di Atmosfer

Berita Terkini
Penulis kumparan
14 Desember 2022 19:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi komposisi gas paling banyak di atmosfer, sumber foto Miguel A Amutio on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komposisi gas paling banyak di atmosfer, sumber foto Miguel A Amutio on Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di dalam atmosfer terdapat berbagai macam yang dengan komposisi yang berbeda-beda. Hal tersebut yang membuat manusia dan makhluk hidup lainnya bisa hidup dengan bebas di bumi. Pada artikel kali ini akan kita bahas terkait dengan komposisi gas yang paling banyak di atmosfer adalah nitrogen. Namun selain nitrogen di atmosfer masih ada beberapa gas lainnya, berikut ulasannya untuk kalian.
ADVERTISEMENT

Komposisi Gas di Atmosfer

Ilustrasi komposisi gas paling banyak di atmosfer, sumber foto Liane Metzler on Unsplash
Sebelum membahas mengenai komposisi gas di atmosfer, mari kita lihat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan atmosfer. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pengertian dari atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km.
Dikutip dari buku IPA Terpadu karya Mikrajuddi dkk, (ESIS) dijelaskan bahwa atmosfer terdiri dari berbagai gas. Di dalam atmosfer ada gas yang jumlahnya tetap ada juga gas yang jumlahnya berubah-ubah, misalnya gas karbon dioksida atau CO2. Berikut adalah komposisi gas di atmosfer.
Oksigen (O2) – Kadar oksigen dalam atmosfer 20,95%. Seperti yang sudah diketahui bahwa oksigen berfungsi untuk mengubah bahan/zat makanan yang diolah/masuk ke dalam tubuh menjadi energi. Oksigen berasal dari pepohonan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu kehadiran pepohonan sangat membantu memelihara lapisan ozon. sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
Karbondioksida (CO2) – kadar karbondioksida di dalam bumi adalah 0,034%. Ini adalah angka yang sedikit, namun karbondioksida dapat dihasilkan dari pembakaran lahan, pernapasan manusia dan hewan dan energi yang dibutuhkan tanaman.
Salah satu dampak dari gas karbondioksida adalah dapat menimbulkan efek rumah kaca terhadap radaisi gelombnag elektromagnetik. Dengan begitu jangan heran jika kenaikan atau semakin banyaknya karbondioksida akan menyebabkan kenaikan suhu pada permukaan bumi.
Nitrogen (N2) – merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam atmosfer bumi. Ada sekitar 78,08%. Kehadiran nitrogen sangat dibutuhkan oleh senyawa organik jadi meskipun begitu nitrogen tidak langsung membentuk senyawa baru dengan unsur lain.
ADVERTISEMENT
Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) – merupakan unsur gas mulia karena keempat unsur ini tidak mudah bergabung dengan unsur lain sehingga akan sulit membentuk senyawa yang lain.
Helium (He) dan hidrogen (H2) – sangat jarang di udara kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon meteorologi.
Ozon (O3) – adalah bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif menyerap radiasi ultra violet dimana radiasi ini mempunyai energi yang sangat besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Ozon hanya dapat dijangkau pada ketinggian antara 20 km – 30 km.
Uap air (H2O) – yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapat berubah fase.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa komposisi gas yang paling banyak di atmosfer adalah nitrogen. (WWN)