Konten dari Pengguna

Konsep Noise dalam Hubungannya dengan Komunikasi Inovasi

Berita Terkini
Penulis kumparan
3 Juli 2023 19:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Konsep Noise Dalam Hubungannya Dengan Komunikasi Inovasi, Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Konsep Noise Dalam Hubungannya Dengan Komunikasi Inovasi, Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam melakukan komunikasi inovasi terdapat beberapa hambatan dan tantangan yang dihadapi. Noise dianggap menjadi salah satu hambatan dalam proses komunikasi. Lalu bagaimana konsep noise dalam hubungannya dengan komunikasi inovasi?
ADVERTISEMENT
Konsep nois" mengacu pada suara yang tidak diinginkan atau gangguan yang ada dalam lingkungan akustik. Secara umum, noise dapat diartikan sebagai suara yang tidak diharapkan atau mengganggu keadaan normal, dan sering kali dianggap sebagai gangguan.

Hubungan Konsep Noise dengan Komunikasi Inovasi

Ilustrasi Konsep Noise Dalam Hubungannya Dengan Komunikasi Inovasi, Foto: Unsplash.
Dikutip dari buku KOMUNIKASI PEMASARAN: Konsep dan Aplikasi di Era Digital karya Arianto (2021: 32), sebagai bahan belajar, berikut adalah konsep noise dalam hubungannya dengan komunikasi inovasi.
Dalam konteks komunikasi inovasi, konsep nois" merujuk pada faktor-faktor yang dapat mengganggu atau menghambat efektivitas komunikasi tentang inovasi kepada khalayak atau audiens yang dituju.
Noise dalam hal ini bukan hanya merujuk pada gangguan suara fisik, tetapi juga termasuk gangguan atau hambatan yang bersifat psikologis, sosial, atau teknis yang dapat menghalangi pemahaman, penerimaan, atau adopsi inovasi.
ADVERTISEMENT
Noise dalam komunikasi inovasi dapat berasal dari berbagai faktor. Berikut adalah beberapa contoh noise yang mungkin terjadi dalam konteks komunikasi inovasi:

1. Noise fisik

Gangguan suara fisik atau lingkungan yang tidak diinginkan, seperti kebisingan latar belakang, kerumunan orang, atau sinyal yang buruk, dapat menghambat kemampuan audiens untuk menerima atau memahami pesan inovasi.

2. Noise psikologis

Faktor-faktor psikologis individu, seperti sikap skeptisisme, ketidakpercayaan, atau kurangnya minat, dapat menjadi noise psikologis yang menghalangi penerimaan atau adopsi inovasi.
Keyakinan yang kuat terhadap status quo atau ketakutan terhadap perubahan juga dapat menjadi hambatan.

3. Noise sosial

Interaksi sosial atau norma sosial dalam kelompok atau masyarakat tertentu dapat mempengaruhi cara pesan inovasi diterima atau ditafsirkan.
Misalnya, tekanan sosial untuk mengikuti arus utama atau skeptisisme kolektif terhadap inovasi dapat menjadi noise sosial yang menghambat adopsi inovasi.
ADVERTISEMENT

4. Noise teknis

Kesalahan atau ketidakmampuan dalam penyampaian pesan inovasi secara teknis, seperti informasi yang tidak jelas, bahasa yang rumit, atau kurangnya pemahaman tentang target audiens, dapat menjadi noise teknis yang menghambat pemahaman atau penerimaan inovasi.
Penting bagi komunikator inovasi untuk mengenali dan mengatasi faktor-faktor noise tersebut agar pesan inovasi dapat disampaikan secara efektif kepada audiens yang dituju.
Ini melibatkan pemilihan saluran komunikasi yang tepat, bahasa yang jelas dan mudah dipahami, mengidentifikasi dan mengatasi hambatan psikologis atau sosial, serta memahami kebutuhan, nilai, dan preferensi audiens yang dituju.
Dengan mengurangi noise dan meningkatkan kejelasan dan relevansi pesan, komunikasi inovasi dapat lebih efektif dalam mendorong penerimaan dan adopsi inovasi oleh audiens.
ADVERTISEMENT
Itulah hubungan noise dengan komunikasi inovasi. Penggunaan teknik pengurangan noise dapat membantu mengurangi efek noise yang tidak diinginkan dan meningkatkan kualitas suara atau komunikasi. (Umi)