Konten dari Pengguna

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 66: Cerpen Sejarah

Berita Terkini
Penulis kumparan
3 Oktober 2024 19:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 66, sumber gambar: pexels/Ron Lach
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 66, sumber gambar: pexels/Ron Lach
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 66 membahas kegiatan 1. Bagian tersebut berisi soal-soal tentang Informasi Cerpen Sejarah.
ADVERTISEMENT
Halaman 66 pada buku tersebut merupakan bagian dari Bab 3 yang memiliki tema besar Menggali Nilai Sejarah Bangsa lewat Cerita Pendek. Siswa diminta untuk menggunakan kunci jawaban secara bijak dalam mengoreksi pekerjaan rumahnya.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 66

Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 66, sumber gambar: unsplash/Ron Lach
Mengutip buku Pasti Bisa Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Ganesha Operation, manfaat mempelajari sejarah adalah membuat lebih bijaksana dan mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau. Inilah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 66 tentang sejarah:

Soal

1. Jalan Daendels
2. Pemberontakan PKI 1948
ADVERTISEMENT
3. Agresi Belanda II atas Yogyakarta
4. Konferensi Meja Bundar
5. Pemberontakan DI/ TII 1949

Kunci Jawaban

1. Jalan Daendels
Jalan Daendels atau Jalan Anyer-Panarukan, merupakan jalan raya yang panjangnya sekitar 1.000 km. Jalan ini dibangun di Pulau Jawa selama masa penjajahan Belanda awal abad ke-19.
Jalan ini dinamakan demikian usai Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels memerintahkan pembangunannya pada 1808.
ADVERTISEMENT
Tujuan utama pembangunan Jalan Daendels yaitu memperkuat infrastruktur transportasi di Jawa dan memudahkan pengiriman pasukan atau logistik.
Proses pembangunan jalan tersebut sangatlah sulit dan memakan banyak korban jiwa di antara para pekerja pribumi yang dipaksa bekerja oleh Belanda.
2. Pemberontakan PKI 1948
Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) pada 1948 merupakan pemberontakan bersenjata yang dipelopori anggota-anggota PKI dan simpatisannya.
Alasan di balik pemberontakan tersebut adalah ketidakpuasan terhadap pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, terutama terkait masalah agraria dan sosial-ekonomi. PKI menganggap bahwa pemerintah tidak progresif dalam mengimplementasikan program-program sosialis.
Pemberontakan tersebut berhasil diredam oleh pemerintah Republik Indonesia. PKI menjadi organisasi yang diawasi ketat oleh pemerintah.
Peristiwa ini juga menjadi bagian dari peristiwa sejarah yang mencakup Masa Revolusi Indonesia dan Perang Kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
3. Agresi Belanda II atas Yogyakarta
Agresi Belanda II terjadi pada 1948 merupakan serangan militer kedua Belanda terhadap Indonesia usai Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Belanda menyerang Yogyakarta dengan tujuan merebut kembali wilayah tersebut dan mengakhiri perlawanan Republik Indonesia.
Namun, pemerintah dan rakyat Indonesia tidak menyerah. Mereka melakukan perlawanan dengan berani, dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) berperan dalam membela Yogyakarta dari serangan Belanda.
Peristiwa ini mencerminkan semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.
4. Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan konferensi diplomatik yang berlangsung dari 23 Agustus 1949-2 November 1949 di Den Haag, Belanda.
Konferensi tersebut mengikutsertakan delegasi dari Indonesia dan Belanda untuk membahas masa depan Indonesia usai masa penjajahan. KMB sangat penting karena menghasilkan kesepakatan bahwa Belanda akan mengakui kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, KMB membahas berbagai isu, mulai dari penarikan pasukan Belanda dari Indonesia dan pengalihan kedaulatan atas Papua Barat (Irian Barat) dari Belanda ke Indonesia.
5. Pemberontakan DI/TII 1949
Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) pada 1949 merupakan gerakan pemberontakan yang dipelopori kelompok-kelompok Islam radikal di Indonesia.
Pemberontakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemerintahan Republik Indonesia yang pada waktu itu dianggap tidak cukup menerapkan prinsip-prinsip syariah.
Kelompok DI/TII mendeklarasikan diri sebagai penguasa alternatif di beberapa wilayah di Indonesia dan menentang pemerintahan pusat.
Meskipun pemberontakan ini terjadi pada tahun 1949, gerakan ini berlanjut dalam bentuk-bentuk lain dan mempengaruhi sejarah Indonesia selama beberapa tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 66 cukup mudah dipahami. Dengan begitu, siswa bisa lebih memahami lika-liku sejarah bangsa Indonesia.(DLA)