Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 225 Lengkap

Ilustrasi kunci jawaban bahasa indonesia kelas 8 halaman 225, sumber foto: Pixabay dari Pexels

Kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 8 halaman 225 bisa kalian jadikan sebagai panduan dan juga referensi saat belajar mandiri di rumah. Pasalnya dengan memiliki kunci jawaban ini kalian bisa melakukan evaluasi di mana letak kekurangan dari jawaban kalian.

Sehingga pada akhirnya kalian bisa mengetahui kekurangan dari pemahaman kalian dibagian mana. Nah, untuk lebih jelasnya kalian bisa menyimak ulasan berikut ini.

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 225

Ilustrasi kunci jawaban bahasa indonesia kelas 8 halaman 225, sumber foto: Mikhail Nilov dari Pexels

Materi yang harus kalian pelajari terkait dengan soal-soal yang ada di halaman 225 adalah terkait dengan cerpen. Dikutip dari buku Mengenali dan Menuliskan Ide Menjadi Cerpen karya I Wayan Kerti, (2020) dijelaskan bahwa pengertian cerpen adalah sebagai berikut.

Jadi cerita pendek atau cerpen adalah jenis cerita rekaan yang sering ditemukan di majalah, koran, atau buku kumpulan cerpen. Cerpen berbeda dengan novel, karena cerpen tidak sepanjang novel. Di mana hanya terdiri tidak lebih dari 10.00 kata saja.

Pada umumnya, permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain.

Baca juga: Contoh Soal Ujian Sekolah Seni Budaya Kelas 12 SMA Terbaru 2023

Setelah memahami apa itu cerpen, selanjutnya kalian bisa melihat soal dan kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 8 halaman 225 berikut ini.

Soal

1. Bacalah cerpen di bawah ini (Kena Batunya halaman 225) dengan baik!

2. Bentuklah kelompok. Ubahlah cerpen tersebut ke dalam bentuk drama dengan memperhatikan struktur dan kaidahnya sebagaimana yang telah kamu pelajari terdahulu.

Jawaban:

Judul Drama : Kena Batunya

Sumber Cerpen : Kena Batunya

Tokoh-Tokoh : Cahyo, Bu Indati, Para Siswa, Arga, Gendis, Inka

1. Prolog

Pagi-pagi suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacam-macam tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku. Ada pula yang keluar masuk kelas.

2. Orientasi

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi Arga. Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berdering-dering.

3. Komplikasi

Inka : "Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?" (cemberut).

Arga : (tertawa-tawa) "Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?"

Inka : "Iya dong. Habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku."

Arga : "Wah,…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu giginya dua terus, hahaha…"

Arga : (duduk tidak jauh dari Gendis) "Dis, nama kamu kok bagus sih. Mengeja nama Gendis itu gimana?"

Gendis : "Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma sama anak perempuan."

Arga : "aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana. Masak gitu aja marah."

Gendis : "Memangnya kenapa sih?" (curiga) Gendis ya mengejanya G-E-N-D-I-S dong!"

Arga : "Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo, hahaha…."

4. Resolusi

(Bicara sendiri) "Ternyata kalau aku nggak nakal, sahabatku tambah banyak," pikir Arga. "Ternyata juga, punya banyak sahabat itu menyenangkan. Kalau mereka ulang tahun kan aku jadi sering ditraktir, hihihi…."

5. Epilog

Pengembangan dialog : Arga betul-betul menepati janjinya. Sejak kejadian itu, ia tak pernah mengganggu teman-temannya lagi. Arga pun jadi punya banyak sahabat, termasuk Inka dan Gendis. Mereka sering mengerjakan PR dan belajar bersama.

Demikian adalah pembahasan mengenai kunci jawaban bahasa indonesia kelas 8 halaman 225. (WWN)