Konten dari Pengguna

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 83: Modifikasi Cerpen

Berita Terkini
Penulis kumparan
24 Oktober 2024 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 83, sumber gambar: Unsplash/Fajar Herlambang
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 83, sumber gambar: Unsplash/Fajar Herlambang
ADVERTISEMENT
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 83 dapat menjadi referensi belajar untuk siswa. Pada halaman 83, siswa mempelajari materi Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam Bentuk Cerita Pendek.
ADVERTISEMENT
Siswa diminta mengubah cerpen menjadi sudut pandang orang ketiga. Hal ini tentu dapat menjadi tantangan tersendiri agar siswa lebih peka dalam membaca informasi, khususnya dalam modifikasi cerpen.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 83

Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 83, sumber gambar: Unsplash/Fajar Herlambang
Mengutip buku Top One Ulangan Harian SMA/MA IPA Kelas XI oleh Tim Super Tentor (2018), cerpen merupakan karya sastra bergenre prosa yang mempunyai kisah ringkas. Adapun kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 83 yakni sebagai berikut:

Modifikasi Cerpen

Ubahlah teknik penceritaan kutipan cerpen berikut menjadi sudut pandang orang ketiga. Saat mengubah menjadi sudut pandang orang ketiga, dibolehkan untuk mengubah kalimat. Namun, perubahan kalimat tersebut tidak mengubah maknanya.
Jawaban:
Bagi anak-anak, sawah adalah tempat yang paling banyak memberi kenangan. Mereka mandi sore di pancuran sawah. Setiap sore, kecuali hari Jumat, anak-anak belajar mengaji di masjid. Kakek awalnya mengajar, tetapi akhirnya diteruskan oleh Kang Hasim.
ADVERTISEMENT
Ia menjadi anak emas apabila Kang Hasim mengajar. Selain dari Kang Hasim, ia belajar mengaji dari Kakek, yang bukan hal baru baginya. Sebelum sekolah, setiap malam Kakek mengajarnya. Maka pelajaran yang diberikan Kang Hasim kepada anak-anak lain sering merupakan hal yang sudah ia hafal betul.
Pulang dari melihat sawah sering ia diajak kakek jalan-jalan ke pasar yang buka seminggu sekali. Kakek membeli berbagai keperluan sehari-hari dan ia selalu punya jajanan enak. Kalau tidak kue serabi, ia memilih kue pukis. Para pedagang itu ia dikasih sebungkus besar kue sebelum memilih.

Kegiatan 2 (Melanjutkan Cerpen)

Lanjutkan cerpen "Sepatu Butut" ini secara bebas. Alur yang diputus adalah yang menuju bagian klimaks: membuang sepatu butut atau tidak.
Apa keputusannya dan bagaimana melakukannya? Selanjutnya tentukan bagaimana cerita berakhir!
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Aku segera keluar dari kamarku, kulihat jam dinding di tembok menunjukan pukul 20.00. Aku menghela nafas panjang, biasanya Andi bermain hingga pukul 22.00.
Ayah membiarkan Andi bermain selarut itu karena mengetahui bahwa besok adalah hari Minggu, hari libur. Perlahan-lahan aku melangkahkan kaki menuju rak sepatu yang terletak tidak jauh dari kamarku.
Di situlah semua sepatu di keluarga kami diletakkan, baik sepatu ayah, ibu, sepatuku dan sepatu Andi. Tidak berselang lama, aku sudah menemukan sepatu Andi. Dengan cepat, aku ambil sepasang sepatu itu.
Di luar dugaan, tiba-tiba pintu depan dibuka. Alangkah kagetnya aku melihat siapa yang membuka pintu itu. Andi!. Andi terlihat heran melihatku sedang memegang sepasang sepatu kesayangannya
Tertangkap basah, aku mengakui bahwa aku hendak membuang sepatu Andi. Bukannya marah, Andi justru memeluk aku. Sebagai seorang adik, aku benar-benar merasakan pelukan itu begitu tulus.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Andi mengajakku duduk. Ia bercerita mengapa tidak mau menggunakan sepatu lain. Sebenarnya, ia sedang menabung dari uang saku yang diberikan Ayah setiap hari.
Jika sudah terkumpul cukup banyak, ia hendak menggunakan uang tabungannya untuk membeli sepatu baru. Akhirnya sepatu Andi tidak jadi kubuang, tapi kuserahkan kepadanya yang kemudian disimpannya di lemari di dekat pintu masuk dapur.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 83 yang disebutkan di atas bisa digunakan sebagai referensi. Dengan begitu, kemampuan menulis cerpen sisa bisa lebih meningkat. (DLA)