Konten dari Pengguna

Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145 tentang Kerajaan Hindu-Buddha

Berita Terkini
Penulis kumparan
17 Februari 2024 18:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145  Sumber Unsplash/Matese Fields
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145 Sumber Unsplash/Matese Fields
ADVERTISEMENT
Tugas latihan soal diberikan untuk mengatasi padatnya materi IPS kelas 7. Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 145, akan diberikan setelah siswa selesai mengerjakan soal.
ADVERTISEMENT
Materi IPS yang bersifat hafalan menjadi tantangan bagi sebagian siswa. Latihan soal diharapkan dapat menjadi selingan pembelajaran, selain metode mencatat dan menyimak.

Mengetahui Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145

Ilustrasi Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145 Sumber Unsplash/Redd F
Kerajaan Hindu-Buddha adalah materi kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 145. Diambil dari buku Pasti Bisa IPS untuk SMP/MTs Kelas VII, Tim Ganesha Operation (2017:75), lahir dan berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia, tidak terlepas dari berdirinya kerajaan-kerajaan.
Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 145, adalah sebagai berikut.
1. Kepercayaan yang dianut oleh warga Kerajaan Tarumanegara sama dengan corak agama kerajaan tersebut, yakni Hindu Wisnu.
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu adalah dewa yang bergelar Shtiti (pemelihara), yang bertugas untuk memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu ajaran Hindu, Wisnu dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa tertinggi, sehingga sangat dihormati oleh umat Hindu.
Sosoknya digambarkan seperti dewa berkulit hitam kebiruan, memiliki sakti Dewi Sri, bersenjata cakra, dan berwahana Burung Garuda. Dikisahkan, Dewa Wisnu akan turun ke dunia apabila kejahatan telah merajalela.
Adapun bukti bahwa Kerajaan Tarumanegara bercorak agama Hindu Wisnu, dapat dilihat dari benda-benda peninggalan bersejarah Kerajaan Tarumanegara, salah satunya prasasti.
2. Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan karena dulunya Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah negara yang menggunakan sistem monarki kedatuan, dan dipimpin oleh seorang Datu.
Beberapa ahli sejarah menilai, Sriwijaya lebih tepat disebut sebagai kedatuan bukan kerajaan. Alasannya, karena Sriwijaya menerapkan sistem monarki kedatuan.
Sriwijaya diketahui dipimpin oleh seorang penguasa yang diberi gelar Datu. Adapun datu adalah sebutan seorang pemimpin dalam bahasa Melayu.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Melayu memiliki gelar tertinggi, yaitu Datu Maharaja. Wilayah Kedatuan Sriwijaya ini dibagi ke dalam beberapa bagian, yang disebut juga dengan Mandala.
Setiap mandala di Sriwijaya dimpimpin oleh seorang Datu Mandala, yang kedudukannya lebih rendah dari Datu Maharaja. Selain itu, dalam sistem monarki kedatuan, ada pula pejabat pemerintahan seperti raja muda, menteri agama, panglima perang, dan pengurus buruh.
Demikian kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 145. Diharapkan artikel ini dapat memudahkan siswa dalam memahami materi.(DK)